Purbalingga, Jawa Tengah (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Purbalingga mengampanyekan pencegahan HIV/AIDS dengan membagikan brosur, selebaran, pita, stiker, dan bunga kepada pengemudi mobil maupun pengendara sepeda motor di sejumlah ruas jalan.

Kegiatan kampanye berlangsung Sabtu di sejumlah ruas jalan Purbalingga termasuk sekitar Alun-Alun Purbalingga, simpang empat Polres Purbalingga, Terminal Bus Purbalingga, Terminal Bus Bukateja, Terminal Bus Bobotsari, simpang empat Sirongge, Pasar Segamas, Bancar Badog Center, dan Gelanggang Olahraga Goentoer Darjono.

Sukarelawan dari organisasi seperti Relawan Purbalingga Peduli (RPP), Pramuka, Palang Merah Indonesia, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 Purbalingga, OSIS SMAN 2 Purbalingga, dan OSIS SMA Muhammadiyah serta Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) terlibat dalam kegiatan kampanye.

"Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap penyakit HIV/AIDS, ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), kali ini kita akan bagikan bunga, pita, leaflet, dan brosur sosialisasi di berbagai tempat," kata Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengenai kampanye untuk peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember tersebut.

"Tujuannya mengajak masyarakat membangun kesadaran terhadap pentingnya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," kata Dyah, yang juga Ketua Pelaksana Harian KPA Kabupaten Purbalingga.

Ia mengatakan kampanye pencegahan HIV/AIDS mencakup ajakan untuk mengutamakan hidup sehat serta menghindari berganti-ganti pasangan, perilaku yang bisa menyebabkan penularan HIV/AIDS.

"Masyarakat perlu menyadari pentingnya mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS sehingga ke depan, angka penderitanya makin berkurang karena sampai saat ini belum ada obatnya," katanya.

Sekretaris KPA Kabupaten Purbalingga Heny Ruslanto menekankan pentingnya upaya membangun kesadaran mengenai pentingnya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS guna mengekang peningkatan kasus tersebut.

Ia mengatakan sejak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga membuka Klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) pada tahun 2010 hingga sekarang tercatat ada 351 kasus HIV-AIDS di Purbalingga.

"Dari 351 kasus yang ditemukan itu, beberapa di antaranya (pengidapnya) sudah meninggal karena keterlambatan deteksi atau pengobatan dan ketidakdisiplinan mengkonsumsi ARV (Anti-Retro Viral)," katanya.

Baca juga:
Remaja rentan penularan HIV/AIDS di Jabar
HIV/AIDS yang semakin mengkhawatirkan

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018