Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya meningkatkan pelayanan transportasi melalui program Jak Lingko, angkutan ibu kota yang ditarget dapat menjangkau hingga ke permukiman warga.

“Saat ini jangkauan layanan angkutan umum di Jakarta baru mencapai 68 persen. Dan kami berencana akan memperluas jangkauan tersebut hingga mencapai 95 persen,” ungkap Anies, dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Sabtu.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan rute trayek angkutan umum di Jakarta belum pernah mengalami perubahan sejak tahun 1990.

Menurut Anies, pola transportasi harus segera dibenahi mengingat tingginya jumlah kendaraan bermotor yang sudah mencapai 13 juta unit untuk roda dua dan tiga juta unit untuk roda empat.

Dia mengungkap bahwa saat ini warga enggan beralih ke angkutan umum karena faktor jangkauan yang baru mencapai 68 persen, dengan jarak antara halte dan rumah warga paling pendek sekitar satu kilometer.

“Saya menginginkan jangkauan jarak rumah dengan halte hanya sekitar 500 meter, sehingga jangkauan angkutan umum bisa di atas 95 persen. Dengan begitu warga akan mudah mengakses angkutan umum dan meninggalkan kendaraan pribadinya untuk beraktivitas,” ucap Anies.

Anies mengaku optimistis permasalahan kemacetan Jakarta akan teratasi dengan perluasan jangkauan dan terintegrasinya transportasi.

Hal itu juga didukung dengan adanya moda transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang akan beroperasi.

“Semuanya nanti akan tergabung menjadi satu manajemen, yaitu Jak Lingko,” tukasnya.

Selain itu Jak Lingko nantinya tidak hanya mengintegrasikan antarmoda, tetapi juga manajemen dan tarif angkutan umum.

“Diharapkannya, pada 2019 semua itu sudah bisa mulai diterapkan di Jakarta,” pungkasnya.(KR-MSU)
Baca juga: Anies berharap Jak Lingko jadi induk transportasi publik di Jakarta

Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018