Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendeteksi sebanyak 305 titik rawan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru. 

"KAI mendeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor dan amblas di sepanjang jalur KA di Jawa-Sumatera," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Jakarta, Senin. 

Untuk itu, KAI menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dsb di titik-titik yang telah ditentukan.

Rincian titik rawan itu adalah titik banjir longsor dan ambles, di antaranya Daop 1 Jakarta 160 titik, Daop 2 Bandung 44 titik, Daop 3 Cirebon empat titik, Daop 4 Semarang enam titik, Daop 5 Purwokerto 14 titik, Daop 6 Yogyakarta empat titik, Daop 7 Madiun delapan titik, Daop 8 Surabaya 12 titik, Daop 9 Jember 17 titik. 

Sementara itu, Divre I Sumatera Utara 11 titik, Divre II Sumatera Barat tujuh titik, Divre III Palembang 20 titik dan Divre IV Tanjungkarang. 

Adapun, Edi mengatakan untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, selama angkutan Nataru 2018/19, PT KAI menyiapkan 6.172 personel keamanan yang terdiri atas 1.332 personel Polsuska, 3.876 personel keamanan, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9.

Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.

"Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam," katanya. 

Selain itu, KAI juga menyiagakan tenaga "flying gank", Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA. 

Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ Ekstra, 867 personel PJL Ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan. 

Meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang. UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) menyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya. 

Data menunjukkan, dari tahun ke tahun, terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di pelintasan sebidang. Pada 2016 terjadi 295 kecelakaan, 2017 tercatat 448 kecelakaan, dan per 30 November 2018 telah terjadi 341  kecelakaan. 

"Diperlukan kerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan keselamatan bersama," katanya.
Baca juga: KAI siapkan 394 perjalanan selama Natal-Tahun Baru

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018