Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) meluncurkan Southeast Asian Mushaf yaitu basis data manuskrip Al Quran Nusantara.
   
Peluncuran basis data diselenggarakan bersamaan dengan gelaran workshop Manuskrip Al Quran Nusantara di Gedung Bayt Al-Quran, Jakarta, Senin.
   
Menurut Kepala LPMQ, Muchlis Hanafi, sejatinya penulisan manuskrip Al Quran sudah baik sejak dahulu tetapi perlu upaya lebih untuk dirangkum dalam basis data sehingga memudahkan akses.
   
"Penulisan Manuskrip Al Quran masa lalu sesungguhnya sudah cukup maju, karena pada manuskrip yang ditemukan peneliti di beberapa bagiannya ada yang mencantumkan beberapa bagian dari ulumul Quran, seperti catatan tentang qiraah, hitungan ayat bahkan hitungan jumlah huruf dalam Al-Quran," kata 
   
Dia mengatakan peluncuran basis data manuskrip itu diinisiasi peneliti LPMQ. Hal itu merupakan terobosan yang positif dan informatif yang juga memudahkan penelitian dan pengkajian manuskrip Al Quran Nusantara.
   
Pakar filologi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurahman menyambut baik peluncuran basis data itu. Menurut dia, Indonesia kaya dengan manuskrip tapi belum ada pusat data yang bisa diakses untuk pengkajian, terutama terkait dengan mushaf. 
   
Basis data itu menampilkan sejumlah manuskrip Al Quran Nusantara dari berbagai daerah seperti dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Terdapat juga manuskrip Al Quran Nusantara yang dikoleksi negara tetangga seperti oleh Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam dan Filipina. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018