Wellington (ANTARA News)  - Selandia Baru akan mengirim 14 diplomat baru ke kawasan Pasifik tahun depan, kata Menteri Luar Negeri Winston Peters pada Selasa, langkah terbaru pemerintah-pemerintah Barat untuk menanggapi peningkatan pengaruh China di kawasan strategis itu.

Para diplomat itu akan ditempatkan di Samoa, Tonga, Fiji, Vanuatu, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Kiribati dan Hawaii, negara bagian Amerika Serikat, kata Peters dalam pernyataan.

Langkah tersebut muncul di sela-sela peningkatan kekhawatiran Barat mengenai pengaruh China di Pasifik Selatan melalui prakarsa Sabuk dan Jalan, yang mendominasi konferensi tingkat tinggi APEC, dengan Papua Nugini sebagai tuan rumah.

"Posisi-posisi baru itu merupakan langkah awal dalam menunjukkan bahwa Selandia Baru berkomitmen kepada Pasifik guna membantunya ... lebih aman dan lebih sejahtera dan meningkatkan suara Selandia Baru di suatu kawasan," kata Peters.

Pekerjaan-pekerjaan itu akan diiklankan pada akhir tahun dan pos-pos baru tersebut diharapkan akan diisi pada pertengahan tahun 2019, demikian kantor Peters.

Selandia Baru juga mengirim empat orang diplomat lagi ke Jepang, AS, China untuk mengoordinasikan kebijakan mengenai kawasan Pasifik, kata Peters.

AS, Australia, Prancis dan Inggris membuka kedutaan-kedutaan baru, menambah staf serta lebih sering merangkul para pemimpin negara-negara pula dalam usaha menanggapi peningkatan pengaruh China.

Persaingan antara Amerika Serikat dan China di Pasifik menjadi fokus di APEC pada November dengan AS dan sekutu-sekutu Barat-nya melancarkan tanggapan terkoordinasi atas program Sabuk dan Jalan China.

Baca juga: Selandia Baru sebut kebangkitan China ancaman keamanan nasional


Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018