"Ini lebih mudah daripada menanam (kabel) serat optik," canda Rudiantara saat menanam pohon, Rabu.
TELSOM-TELMIN merupakan pertemuan tingkat regional negara-negara ASEAN, dihadiri para menteri telekomunikasi negara-negara anggota, beberapa negara sahabat dan juga International Telecommunication Union dari PBB. Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertemuan tahun ini.
Pertemuan kali ini bertema masa depan ekosistem digital untuk ASEAN, membahas dinamika dunia digital di ASEAN dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Selain pembahasan antarmenteri, mereka juga akan meminta masukan dari perusahaan teknologi besar tingkat global mengenai perkembangan teknologi serta implikasinya terhadap dunia, termasuk dampaknya untuk ASEAN.
"Apa yang mereka sarankan bagi kita ASEAN untuk merespons dinamika teknologi," kata Rudiantara
Rudiantara mencontohkan salah satu perubahan yang terjadi belakangan ini, yaitu pembayaran non-tunai dalam kegiatan sehari-hari.
Di Indonesia, opsi pembayaran secara non-tunai dengan menggunakan kartu atau dompet digital tersedia mulai dari pembayaran angkutan umum seperti kereta dan bus hingga berbelanja.
"Nanti, saat (transaksi) lintas negara, bagaimana perlakuan tentang, misalnya, kita menjaga data-data pribadi," kata Rudiantara.
Perlakuan data pribadi ini mencakup dalam regional ASEAN dan hubungan ASEAN dengan regional yang lain, kata Rudiantara.
Rudiantara berkaca pada negara-negara di Eropa yang tidak memperbolehkan e-commerce di sebuah negara untuk bertransaksi dengan negara lain yang tidak memiliki undang-undang mengenai data pribadi.
Indonesia, dikatakan Rudiantara, akan membahas undang-undang mengenai perlindungan data pribadi pada 2019 mendatang.
"Masuk Prolegnas," kata dia.
Rangkaian pertemuan TELSOM-TELMIN diadakan sejak Senin (3/12) dan akan berakhir pada Kamis (6/12) mendatang. Tahun lalu, pertemuan TELSOM-TELMIN diadakan di Kamboja.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
