Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung (ANTARA News) - Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinilai sebagai daerah yang bebas dari konflik suku, tas, agama dan antargolongan (SARA).

"Bangka khususnya dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung umumnya merupakan daerah bebas konflik SARA, predikat itu harus terus dipertahankan sehingga kerukunan antarumat beragama dapat terus terjaga," kata Staf Ahli Bupati Bangka, Zulkarnain Idrus, di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan, sebagai tindak lanjut dari kondisi itu, pemerintah Kabupaten Bangka menetapkan Desa Air Duren sebagai desa percontohan kerukunan umat beragama melalui usulan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bangka ke Kementerian Agama.

Menurut dia, kerukunan merupakan suatu rahmat, sehingga pihaknya selalu menekankan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bangka untuk terus menjaga kerukunan dan kedamaian di "Negeri Sepintu Sedulang" itu.

Sementara, Ketua FKUB Kabupaten Bangka, Husin Djais, mengatakan, mereka menilai Desa Air Duren layak menjadi desa percontohan sadar kerukunan karena desa tersebut kondusif baik keagamaan, ekonomi, sosial dan kebudayaan di masyarakat.

Sebelumnya ada empat desa yang menjadi masukan yakni Desa Air Duren, Desa Bukit Layang, Desa Rebo, dan Desa Dwi Makmur.

"Kami lihat profil desanya, lihat kondisinya dan lacak sampai ke daerah dan masyarakat, desa inilah layak dijadikan sebagai desa percontohan," kata Husin.

FKUB Kabupaten Bangka mengharapkan masyarakat berperan aktif dalam menjaga kondusivitas yang ada, termasuk menginformasikan berbagai perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat.

"Sekecil apa pun persoalan terkait dengan kerukunan umat beragama bisa melaporkan ke FKUB, sehingga bisa diantisipasi sejak awal supaya tidak berkembang menjadi besar apalagi saat ini menjadi tahun politik," katanya.

Pihaknya juga mengharapkan aparatur pemerintah Desa Air Duren membuat monumen untuk mengabadikan Desa Air Duren sebagai desa percontohan sadar kerukunan beragama.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018