Kita tidak boleh lengah, kita harus selalu menjaga Pancasila, menjaga NKRI dan memastikan nilai-nilai Pancasila terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa kita sehari-hari
Jakarta (ANTARA News)  - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua elemen bangsa untuk tidak lengah menjaga Pancasila serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

"Kita tidak boleh lengah, kita harus selalu menjaga Pancasila, menjaga NKRI dan memastikan nilai-nilai Pancasila terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa kita sehari-hari," kata Presiden Jokowi ketika membuka Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Tahun 2018 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta,  Jumat.

Ia meminta semua elemen bangsa tidak memberi ruang bagi masuknya ideologi dari luar atau ideologi impor.  "Jangan sampai ideologi impor mendapat tempat kemudian menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak Merah Putih," katanya.

Pada awal sambutannya,  Presiden menanyakan kepada peserta jambore yang mencapai sekitar 1.300 orang.

"Apakah saudara-saudara terus akan setia pada NKRI? Apakah saudara-saudara siap terus membela NKRI? Apakah saudara-saudara terus setia kepada Pancasila? Siap membela Pancasila?" tanya Presiden yang langsung dijawab para kader bela negara FKPPI itu. 

Presiddn meminta jawaban itu tidak hanya di bibir dan teriakan saja tapi juga di pikiran dan hati karena para kader mewarisi semangat juang, semangat bela negara, semangat cinta Tanah Air yang sudah dipegang teguh generasi pendahulu yang sudah bertaruh nyawa memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

Menurut dia,  Indonesia harus bersyukur karena selama 73 tahun Indonesia terus bersatu, bergerak maju karena memiliki Pancasila. Di negara Pancasila, keragaman jadi sumber persatuan, bukan perpecahan. 

"Negara kita berbeda suku, adat, agama, tradisi, bahasa daerah. Di negara Pancasila, kepentingan negara harus diletakkan di atas kepentingan golongan dan pribadi," katanya.

Ia menyebutkan tugas membela negara tidak mudah, tidak cukup hanya mengumpulkan massa, tapi harus dengan kerja nyata. 

"Bisa dilakukan melalui berbagai bidang profesi, bela negara bisa dilakukan mereka yang menjadi dokter yang punya dedikasi memberikan pelayanan utamanya di daerah terpencil," katanya. 

Bela negara juga bisa dilakukan oleh mereka yang menjadi insiyur yang turut terlibat dalam pembangunan infrasturktur yang Indonesia sentris. 

"Bisa juga oleh guru yang tanpa kenal lelah memberi yang terbaik bagi bangsa. Juga bisa jadi pengusaha, sosiopreneur," kata Kepala Negara. 

Ia juga meminta FKPPI menjadi sumber inspirasi untuk selalu mencintai negara, untuk mewujudkan Indonesia yang maju.

Baca juga: FKPPI undang Presiden hadiri Jambore Bela Negara

Baca juga: Saatnya Pancasila jadi pembicaraan publik

Baca juga: ISNU: Milenial perlu diberi pendidikan Pancasila dan bela negara



 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018