Beijing (ANTARA News) - Komitmen Korea Utara untuk menghapus nuklir serta memelihara perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea tidak berubah, kata Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho pada Jumat di Beijing.

Ia menyatakan komitmen itu dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negera China Wang Yi.

China adalah pendukung diplomatik dan ekonomi paling penting bagi Korea Utara kendati marah atas program nuklir dan peluru kendali negara tetangganya itu. Hubungan kedua negara menghangat dalam setahun belakangan sementara hubungan Pyongyang dengan Seoul dan Washington juga membaik.

Ri menambahkan bahwa Korea Utara mengharapkan dapat membangun "saling kepercayaan" dengan Amerika Serikat dan "bergerak ke arah sama", kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan mengenai pertemuan dua pejabat tersebut.

Pada pertemuan tingkat tinggi penting di Singapura, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan bekerja ke arah penghapusan nuklir, tetapi pakta tersebut kurang lengkap dan pembicaraan sejak itu hanya sedikit menghasilkan kemajuan.

Wang mengatakan China dan Korea Utara seharusnya memelihara "pertukaran pejabat tingkat tinggi" untuk menjamin hasil kegiatan yang sukses menandai ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik tahun depan.

"China dan Korea Utara harus terus mendorong semenanjung ke arah denuklirisasi," kata kementerian itu mengutip Wang. Ri, yang akan meninggalkan China pada Sabtu. Ri akan mengunjungi Suriah awal pekan ini.

Kim telah mengunjungi China tiga kali tahun ini untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan Presiden Xi Jinping. Sumber-sumber diplomatik mengatakan Xi barangkali akan pergi ke Korea Utara pada suatu waktu segera. Xi bermaksud mengunjungi Korea Utara tahun depan setelah menerima undangan dari Kim, kata Korea Selatan bulan lalu, yang akan membuat Xi pemimpin China pertama akan melakukan kunjungan sejak 2005.

Pada akhir pekan lalu, Trump mengatakan mungkin bertemu Kim lagi pada Januari atau Februari, dengan tiga kota yang dipertimbangkan untuk menjadi tempat pertemuan kedua mereka.

Kedua negara itu mengadakan pembicaraan mengenai pertemuan kedua setelah KTT pada Juni.

 Baca juga: Korsel, Korut, PBB bicarakan perlucutan senjata di perbatasan
Baca juga: Presiden Korsel menyambut baik usulan Indonesia terkait Korut



Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni/Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018