Jakarta (ANTARA news) - KTP elektronik yang sudah dan akan habis masa berlakunya (kedaluwarsa) ditemukan tercecer di sekitar Jalan Bojong Rangkong, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu siang.

Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut saat dihubungi mengatakan penemuan tersebut bermula dari anak-anak di lingkungan sekitar yang menemukan sebuah karung. Anak-anak itu menemukannya ketika bermain bola pada pukul 11.00 WIB.

"Ketika mereka menemukan karung, dikira barang apa sama mereka, terus dibuka, ketemu lah itu KTP-E yang sudah tercetak identitasnya. Bukan blangko kosong ya, sudah kecetak, jadi ada nama, alamat dan lainnya," kata Parlindungan.

Parlindungan mengatakan KTP-E yang tercecer kebanyakan atas nama warga Kelurahan Pondok Kelapa. Idrntitas itu merupakan cetakan pertama karena masih ada batas tanggal berlakunya dan tidak yang seumur hidup sepeti yang sekarang.

"Tapi beberapa masih berlaku, ada yang kedaluwarsanya Februari 2019, ada yang Desember ini. Tapi yang sudah kedaluwarsa banyak," kata Parlindungan.

Untuk penanganan selanjutnya, Polsek Duren Sawit akan melimpahkan barang bukti dan kasus tersebut ke tingkat Polres Metro Jakarta Timur.

"Akan ditangani di level atas saja biar kerja sama wali kota gitu," katanya.

Parlindungan mengatakan sebelumnya sempat datang seseorang yang mengaku dari Dinas Penduduk dan Catatan Sipil DKI dan berniat mengambil barang tersebut.

"Namun ketika ditanya identitas, eh dia malah pergi," katanya.

Parlindungan menegaskan kasus ini akan tetap diusut terutama untuk menyelidiki motifnya apa, apakah disengaja atau tidak.

"Daerah situ enggak ada CCTV sih, kebon-kebon gitu. Tapi kami tetap akan usut, walau kalau saya nilai sepertinya itu enggak sengaja jatuh saja, karena enggak ada motif-motif lain," kata Parlindungan.

Namun elum diketahui jumlah pasti KTP elektronik yang tercecer tersebut. 
Baca juga: Polisi belum terima laporan jual-beli blanko E-KTP
Baca juga: Kemendagri tegaskan tidak benar sistem pengaman KTP elektronik jebol

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018