Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 telah memberikan wawasan baru bagi kementerian dan masyarakat.

"Banyak hal baru yang kita dapat melalui kuliah umum, pidato kebudayaan dan debat publik dalam kegiatan ini," kata Muhadjir sebelum penampilan dalang Ki Anom Suroto di Kongres Kebudayaan Indonesia, Jakarta, Sabtu.

Tak hanya itu peserta juga disuguhkan pengalaman baru mulaai dari mural, pertunjukan musik, pemutaran film, dan berbagai acara lain.

Muhadjir mengatakan Kongres Kebudayaan Indonesia tersebut merupakan amanat dari UU Pemajuan Kebudayaan, No.5/2017. 

"Setelah Undang-undang itu mangkrak 33 tahun, akhirnya tahun lalu pemerintah berhasil membuat UU tersebut disahkan," kata Muhadjir.

Pada kongres kali ini akan diuat Strategi Kebudayaan yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Muhadjir berharap dengan begitu kebudayaan akan menjadi landasan pembangunan di segala aspek.

"Kita tahu dengan strategi kebudayaan yang kita rencanakan,  kita akan bergerak maju seiring majunya kebudayaan," kata dia.

Pemerintah pun akan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus untuk pemajuan kebudayaan pada 2019 untuk tiap provinsi, kabupaten atau kota.

Pada 2019 Dana Alokasi Khusus kebudayaan baru sebesar Rp500 Milyar, dia berharap pada tahun-tanun berikutnya jumlah tersebut akan meningkat.

"Hal ini menunjukkan pemerintah tidak main-main dalam menjadikan kebudayaan sebagai arus utama dalam kehidupan kita terutama sebagai landasan pembangunan nasional," kata dia.

Baca juga: KKI merayakan dasar hukum untuk kebudayaan
Baca juga: Para seniman antusias hadiri kongres kebudayaan
Baca juga: Pemerintah selenggarakan Kongres Kebudayaan Indonesia
Baca juga: Strategi kebudayaan nasional akan berlaku 20 tahun ke depan


 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018