Makassar (ANTARA News) - Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin membongkar jaringan penipuan melalui duplikasi aplikasi "WhatsApp" dengan berkedok sebagai anggota TNI untuk meminta transfer uang.

"Pelaku menggunakan modus `Clone Aplikasi WhatsApp`, sehingga HP asli yang dimiliki korban tidak bisa dipergunakan, di mana pada `profile` akun penipu memasang foto pejabat TNI," kata Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Alamsyah di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, maraknya penipuan dengan modus minta pulsa atau minta transfer uang kepada kalangan pejabat atau anggota TNI dengan modus melakukan Clone Aplikasi WhatsApp itu, menyebabkan Kodam XIV/Hasanuddin membentuk tim penyidik pada awal Desember 2018.

Setelah dilakukan penyidikan, lanjut dia, pihak Kodam Hasanuddin berhasil mengusut jaringan penipuan itu dan menangkap dua orang terduga pelaku yang berinisial AL dan AS yang berdomisili di Kabupaten Palopo, Sulsel.

Selanjutnya, kata Alamsyah, setelah dilakukan pengembangan kasus di lapangan, tim kembali menangkap satu orang kawanan jaringan terorganisir yang berinisial IG yang berstatus sebagai mahasiswa.

Hingga saat ini pengembangan kasus masih dilakukan untuk mencari pelaku dan otak dari penipuan berkedok aplikasi gawai.

Sementara pelaku yang sudah terjaring kini telah diamankan untuk melanjutkan proses hukum. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban penipuan berikutnya, pihak Kodam menyosialisasikan pada jajarannya dan masyarakat umum agar tetap berhati-hati.

Apabila ada pesan whatsApp yang mencurigakan, hendaknya segera melaporkan kepada pihak keamanan setempat dan terdekat dari lokasinya.

Baca juga: Polisi ringkus tersangka penipuan berkedok arisan online

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018