Malang (ANTARA News) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam waktu dekat ini segera membuka program beasiswa negara-negara di benua Afrika.

Rektor UMM, Dr Fauzan di Malang, Minggu, mengemukakan kini UMM sedang membuka banyak beasiswa untuk negara berkembang. Pada 2018 ada 300 mahasiswa asing menempuh pendidikan tinggi di UMM dan sebagian melalui program beasiswa.

"Secepatnya akan kami buka beasiswa sampai Afrika, sehingga Islamic University in Uganda (IUIU) bisa bergabung. Kami juga menawarkan beasiswa di masa depan dengan memberi jalur kerja sama dengan rekan kerja sama UMM seperti Erasmus Mundus dan Darmasiswa," katanya.

Fauzan mengaku hal itu juga disampaikan kepada Wakil Rektor Islamic University in Uganda (IUIU) Ismail Simbwa Gyagenda ketika berkunjung ke UMM akhir pekan lalu. Kunjungan Wakil Rektor UIUI itu bertujuan mengulik rahasia UMM memajukan universitasnya.

Dalam pertemuan itu, sebut Fauzan, Ismail mengeluhkan IUIU yang kekurangan sumber dana dan pengajar. Satu-satunya sumber dana yang diperoleh IUIU dari sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) mahasiswa.

Lebih lanjut, ia menerangkan di UMM mahasiswa hanya membayar Rp4 juta per semester. "Menurut Wakil Rektor UIUI tersebut, biaya sebesar Rp4 juta per semester itu sangat murah, tapi saya bilang jika biaya sebesar itu terbilang mahal, karena biaya hidup di Indonesia cukup murah," tambahnya.

Namun demikian, lanjutnya SPP tersebut masih bisa ditekan karena UMM banyak memiliki unit bisnis. Pemasukan dari unit bisnis ini yang nantinya digunakan untuk meringankan biaya operasional perguraan tinggi. Selain itu, unit bisnis milik UMM juga dijadikan laboratorium terapan bagi mahasiswa.

Sementara itu, sebelumnya Wakil Rektor UIUI Ismail Simbwa Gyagenda mengaku terkejut dengan SPP di UMM yang dianggapnya sangat murah. "Di UIUI hanya ada sekitar 9.000 mahasiswa dan kebanyakan dari mereka juga tidak mampu. Maka kami kesulitan untuk bertahan," katanya.

Ismail menyebutkan IUIU adalah satu-satunya universitas Islam di Uganda. Sehingga, perhatian pemerintah kepada IUIU sangat minim. "Dana bantuan juga jarang datang," ucapnya.

Untuk diketahui, peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Uganda berada di urutan 157 dari 182 negara.

Semenatra itu, pertemuan antara UMM dengan Wakil Rektor UIUI merupakan awal dari kerja sama kedua belah pihak untuk saling membangun bangsa melalui pendidikan.*


Baca juga: Mobil listrik UMM pecahkan rekor

Baca juga: Menhub resmi serahkan bus sekolah kepada UMM


 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018