London (ANTARA News) - Pemain Manchester City Raheem Sterling menuduh surat-surat kabar Inggris memicu "kobaran rasisme" dengan menjadikan pemain bola muda berkulit hitam sebagai korban.

Tuduhan itu ia lontarkan setelah Manchester City dikalahkan Chelsea dalam laga Liga Inggris pekan ini.

Chelsea dan kepolisian setempat sedang melakukan investigasi berkaitan dengan insiden yang terjadi di Stamford Bridge pada Sabtu pekan ini.

Sterling, pemain yang kini berusia 24 tahun, memposting lewat Instagram pada Minggu, dengan menunjuk kepada peristiwa yang menimpa sesama pemain Manchester City lainnya, yakni Tosin Adarabioyo.

Pemain itu ditransfer dengan harga yang lumayan mahal, hanya saja ia belum diturunkan dalam laga Liga Inggris.

"Pemain muda berkulit hitam itu, mendapat perlakuan yang tidak senonoh berkaitan dengan isu rasisme," tulis Sterling lewat media Instagram.

Sterling sendiri mendapat perlakuan kasar dari sejumlah penonton ketika Manchester City kalah 0-2 dari Chelsea dalam pertandingan yang digelar di Stamford Bridge.

Pemain timnas Inggris itu mengaku tidak terkejut dengan perilaku penonton itu, hanya saja ia tidak menguraikan lebih lanjut maksud pernyataannya itu.

"Saya hanya ingin mengatakan, bahwa saya perlu angkat bicara bila memang ditemukan ketidakberesan," tulisnya.

Sterling yang baru saja membarui kontrak bersama dengan Manchester City, kerapkali mendapat perlakuan tidak sepantasnya dari sejumlah fans.

Baca juga: Sterling teken perpanjangan kontrak dengan City

Ia bahkan dijadikan salah satu kambing hitam kegagalan Timnas Inggris di ajang Piala Dunia 2018.

Sterling menuai kritik bertubi-tubi lantaran ada tattoo bergambar pistol di lengannya, sebagaimana dikutip dari laman France24.

Baca juga: Raheem Sterling lega akhiri puasa gol di timnas Inggris

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018