Pos PDB di Poncol dimaksudkan untuk lebih memudahkan melakukan monitoring, penangangan dan pengurangan risiko karena lokasi tersebut dekat dengan daerah rawan bencana longsor
Louis Rika Stevani dan Siswowidodo


Magetan, Jatim,  (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mendirikan pos lapangan Pananganan Darurat Bencana (PDB) banjir, longsor, dan angin kencang di Poncol, Magetan, Jawa Timur guna memudahkan pemantauan bila terjadi bencana alam di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra kepada wartawan, di Magetan, Senin menyebutkan pos lapangan yang didirikan sejak 30 November 2018 akan beroperasi selama tiga bulan, hingga 27 Februari 2019.

"Sesuai Surat Keputusan Bupati Magetan pos PDB tersebut beroperasi mulai 30 November 2019 hingga 27 Februari 2019. Namun bisa diperpanjang sesuai dengan kondisi alam," katanya.

Surat Keputusan Bupati yang dimaksud Fery adalah Surat Keputusan Bupati Magetan nomor 188/244/Kept./403.013/2018 tentang Status Siaga Darurat Bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di wilayah Kabupaten Magetan.

Surat Keputusan tersebut menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di wilayah Kabupaten Magetan selama 90 hari terhitung mulai 30 November 2018 hingga 27 Februari 2019.

Ia mengatakan, penempatan pos PDB di lapangan Poncol dimaksudkan untuk memudahkan pemantauan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Posisi desa Poncol berada di antara sejumlah wilayah rawan bencana longsor.

"Pos PDB di Poncol dimaksudkan untuk lebih memudahkan melakukan monitoring, penangangan dan pengurangan risiko karena lokasi tersebut dekat dengan daerah rawan bencana longsor," katanya.

Menurut dia, wilayah rawan bencana longsor antara lain berada di Kecamatan Poncol, Plaosan, serta Sidorejo. Selain itu juga Kecamatan Panekan, Magetan, Ngariboyo dan Parang.

Baca juga: BPBD Magetan dirikan Posko Darurat Bencana

Baca juga: BPBD Magetan sebut 3.500 jiwa krisis air

Pewarta: Louis Rika Stevani dan Siswowidodo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018