Perjanjian kerangka kerja akan berlaku selama 12 bulan
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan asal Oman, Overseas Oil & Gas (OOG), untuk membangun proyek kilang pengolahan baru (grass root refinery/GRR) di Bontang, Kalimantan Timur.  

Kedua perusahaan menandatangani perjanjian kerangka kerja (framework agreement) pembangunan kilang berkapasitas 300.000 barel/hari yang terintegrasi dengan petrokimia tersebut di Jakarta, Senin.

OOG merupakan badan usaha hilir migas asal Muscat, Oman, yang memiliki lingkup bisnis antara lain memberikan jasa dalam commercial structure (develop), design services dengan tenaga berpengalaman, manajemen konstruksi, manajemen proyek, dukungan operasi, dan pemeliharaan, serta solusi teknik dan konstruksi.

Terpilihnya OOG sebagai mitra, setelah melewati mekanisme seleksi untuk GRR Bontang pada Januari 2018.

OOG memenangkan status mitra strategis Pertamina dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek GRR Bontang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan, kerja sama dengan OOG sebagai mitra JV mayoritas di GRR Bontang, akan memberikan beberapa manfaat di antaranya mengoptimalkan belanja modal untuk melaksanakan ekspansi kilang lainnya dan program-program konstruksi di Kilang Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Tuban. 

Pertamina juga akan  membeli langsung (offtake) bahan bakar yang diproduksi GRR Bontang untuk kebutuhan dalam negeri, terutama bensin, avtur, dan elpiji.

"Dengan ditandatanganinya framework agreement dengan OOG hari ini, kita dapat maju ke langkah berikutnya yaitu melakukan bankable feasibility study. Studi ini akan memberikan kita pemahaman yang lebih baik tentang konfigurasi teknis kilang dan keekonomian proyek serta  mengenal risiko-risiko yang dapat diantisipasi sejak dini untuk pelaksanaan proyek yang tepat waktu, sesuai anggaran, spesifikasi, peraturan, dan mencapai target keekonomian proyek," jelas Adiatma.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan hal terpenting dari kerja sama ini adalah skema bisnis antarpemerintah (G to G). 

Perjanjian kerangka kerja akan berlaku selama 12 bulan, yang setelah dilakukan perjanjian akan dilanjutkan dengan BFS, kemudian studi rekayasa lanjut proyek kilang yang rencananya berlokasi dekat Kilang Badak NGL tersebut.

Baca juga: Langkah Pertamina gandeng OOG-COI bangun kilang Bontang dinilai tepat

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018