Kereta ini akan menjadi tumpuan, kita akan memulai 2019 dengan penggunaan MRT di Maret atau Februari. Ini titik tolak menggunakan transportasi massal
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai moda kereta api akan menjadi tumpuan di 2019 dengan hadirnya "mass rapid transit" (MRT) Jakarta dan "light rail transit" (LRT) Jabodebek.

"Kereta ini akan menjadi tumpuan, kita akan memulai 2019 dengan penggunaan MRT di Maret atau Februari. Ini titik tolak menggunakan transportasi massal," kata Budi usai membuka seminar “The Future Digital Transformation, Government & Private Partnership” di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum, karena itu pemerintah berkewajiban dalam menyediakan angkutan yang layak, cepat, aman dan nyaman.

"Tidak mudah kita memindahkan masyarakat yang menggunakan angkuta pribadi ke massal. Oleh karenanya, kita harus 'campaign' besar-besaran ke angkutan massal dan angkutan lain juga seperti LRT juga jadi sebuah 'campaign'," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, arah pembangunan sektor transportasi di 2019 adalah peningkatan keselamatan di sisi laut, terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur dengan mendidik 100.000 orang yang berketrampilan dan membangun kapal tradisional yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah.

"Agar kemampuan di Timur bukan saja kapal besar, melainkan kapal kecil juga. Kami perhatikan dalam hal keselamatan," katanya.

Adapun, Budi mengatakan, untuk angkutan logistik merupakan tulang punggung perekonomian nasional, dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Priok harus dikembangkan sebagai hub internasional dengan baik.

"Kita juga lakukan roro, Jakarta-Surabaya itu tumpuan tahun depan, apalagi dengan adanya pelabuhan baru, Pelabuhan patimban di Subang membuat Jakarta enggak hanya menggunakan Priok, tetapi juga ada satu pelabuhan lain," katanya.

Sementara itu, Budi menuturkan, untuk evaluasi sepanjang 2018, angkutan bus masih menjadi perhatian karena maraknya kecelakaan.

"Angkutan darat masih 'fragile' banyak bus usang, tua tidak punya kemampuan tapi memberanikan diri jalan tanpa 'ramp check'. Kami akan intensifkan," katanya.

Adapun, Ia mengapresiasi masyarakat yang sudah banyak beralih dari sepeda motor ke bus dalam mudik Lebaran. 

Untuk sektor udara, meskipun peningkatannya sudah di atas rata-rata dunia yakni tujuh persen, Budi menilai masih perlu ditingkatkan aspek keselamatannya. 

Baca juga: Menhub: Tol Bocimi permudah akses Jakarta-Sukabumi
Baca juga: Presiden Jokowi jajal MRT Bundaran HI-Lebak Bulus
Baca juga: Presiden pastikan MRT Jakarta beroperasi Maret 2019

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018