Semua patok batas tidak ada yang bergeser atau pun hilang
Putussibau, Kalbar  (ANTARA News) - Sebanyak 450 prajurit TNI Satgas Pengamanan Perbatasan antara RI dan Papua Nugini kembali ke markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau, Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Alhamdulillah 450 Prajurit pulang dengan selamat ke markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau," kata Danbrigif 19/Khatulistiwa, Kolonel Inf Fredi Sianturi usai upacara penyambutan prajurit di Markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.

 Menurut Fredi, banyak prestasi yang diukir Satgas Pamtas di perbatasan RI - Papua Nugini diantaranya pengungkapan ladang ganja, penyerahan senjata api dari masyarakat serta yang berkaitan dengan kegiatan ilegal di perbatasan.

 "Yang jelas prajurit sudah berhasil menjalankan tugas khusus itu di perbatasan di Papua," kata Fredi.

Sementara itu, Dansatgas Pamtas Yonif 644/Walet Sakti Putussibau, Letkol I Gede Setiawan mengatakan selama bertugas di perbatasan RI - Papua Nugini, pihaknya (TNI) menjaga dan memastikan tidak ada pergeseran atau pun patok batas negara yang hilang.

  "Semua patok batas tidak ada yang bergeser atau pun hilang," ucap Gede.

 Ia mengatakan kondisi masyarakat di perbatasan RI di Papua dan Papua Nugini sangat menjujung tinggi rasa patriotisme dan bersama-sama TNI dalam menjaga keutuhan NKRI.

 "Rasa cinta tanah air masyarakat di perbatasan cukup tinggi, pemerintah sudah memberikan perhatian dalam pembangunan di berbagai bidang," kata dia.

 Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir mengapresiasi  prajurit TNI yang sudah menyelesaikan tugas khusus di perbatasan.

 Menurut Nasir, prajurit TNI itu berhasil menjalankan tugas dan sudah menjaga nama baik Kapuas Hulu.

 "Kami bersyukur prajurit satgas pamtas bisa kembali dengan selamat ke Kapuas Hulu," ucap Nasir.

 Dia mengatakan menjalankan tugas khusus di perbatasan merupakan tugas mulia demi menjaga keutuhan NKRI.

 Nasir berharap prestasi dan pengalaman selama bertugas di perbatasan dapat terus ditingkatkan serta bersama - sama masyarakat dan pemerintah menjadikan daerah perbatasan sebagai beranda depan negara  agar mampu bersaing maju dan berkembang.

Baca juga: TNI dilibatkan dalam pengerjaan proyek pembangunan di Papua
Baca juga: Ada lagi ladang ganja di perbatasan RI-Papua Nugini
Baca juga: Jusuf Kalla: Pusat tidak pernah ambil kekayaan Papua

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018