Alhamdulillah mas, sudah akan bisa menikmati perjalanan Surabaya-Malang lewat tol tanpa putus, sehingga jarak kedua kota bisa ditempuh sekitar 1 jam..
Surabaya (ANTARA News) - Mungkin bagi sebagian pengendara yang sering lalu-lalang di ruas jalan Surabaya-Malang akan bergumam, beroperasinya tol Pandaan-Malang adalah mimpi yang menjadi kenyataan, dan itu kini ada di depan mata.

Dikatakan sebagai mimpi, karena tol yang memiliki panjang 30,63 kilometer itu telah dinantikan sejak 20 tahun lalu oleh masyarakat yang sering menggunakan jalanan dua kota itu sebagai aktifitas harian mereka.

Akhir tahun ini, tol yang menghubungkan dua kota terpadat di Jawa Timur itu dioperasionalkan secara fungsional pada libur Natal dan Tahun Baru 2019.

Secara infrastruktur tol itu telah rampung sepenuhnya, namun untuk peresmian formal masih menunggu jadwal Presiden Joko Widodo datang ke wilayah itu.

Untuk saat ini, sengaja dioperasionalkan fungsional terlebih dahulu untuk mencairkan kemacetan yang sering terjadi saat liburan di dua wilayah tersebut.

Zauki, satu dari sekian banyak masyarakat yang menggunakan jalur Surabaya-Malang mengaku senang dengan rampungnya tol Pandaan Malang.

Salah satu pegawai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur (Kanwil DJP Jatim) I Surabaya itu mengakui, dalam kesehariannya harus bergegas ke kantornya di Jalan Jagir Surabaya, dan kembali pulang pada sore harinya.

Jika jalanan lancar, akses kedua kota ini dapat ditempuh dengan waktu 2 hingga 2,5 jam, namun apabila ada kemacetan, jarak Surabaya-Malang yang mencapai 80 kilometer itu bisa ditempuh 3 jam, bahkan pernah sampai 5-7 jam pada saat libur panjang lebaran, atau terjadi insiden kecelakaan yang menghambat arus lalu-lintas di kawasan tersbut.

Perjalanan antarkota dalam provinsi itu sudah sekitar lima tahun dijalani Zauki. Namun, dia tidak sendirian, sebab ada rombongan satu bus yang disiapkan kantornya untuk mempermudah aktivitas pegawai DJP Jatim I yang berada di kawasan Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu) untuk berangkat ke Surabaya.

Tentunya, dengan beroperasinya Tol Pandaan-Malang akan lebih mempermudah mereka dalam beraktivitas, yang berdampak pada geliat ekonomi kedua wilayah.

"Alhamdulillah mas, sudah akan bisa menikmati perjalanan Surabaya-Malang lewat tol tanpa putus, sehingga jarak kedua kota bisa ditempuh sekitar 1 jam," katanya.

Hal yang sama diakui Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) Agus Purnomo. Ia mengatakan beroperasi tol Pandaan-Malang akan membawa dampak ekonomi bagi pengguna jalan serta lingkungan sekitar.

"Kalau sekarang dari Surabaya ingin ke Kota Batu bisa memakan waktu lima sampai enam jam di saat liburan. Nanti, setelah lewat tol mungkin tidak sampai satu jam dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam," katanya.

Ia optimistis, dengan adanya tol, potensi pendapatan pelaku UKM dan kuliner di sekitar daerah wisata akan meningkat, termasuk pelaku usaha penginapan.

Ia menyebut, tol Pandaan-Malang memiliki masa konsesi 35 tahun dengan nilai investasi mencapai Rp5,9 triliun, dan kehadirannya diharapkan memperlancar arus transportasi wisata, karena Malang dan Kota Batu memiliki banyak destinasi yang kerap dikunjungi, terutama setiap akhir pekan.

Secara geografis wilayah Malang Raya seperti layaknya kawasan Puncak, Bogor di Jawa Barat yang memiliki udara segar, karena termasuk dataran tinggi atau pegunungan, dan banyak memiliki destinasi wisata alam. Sehingga, tidak salah wilayah ini selalu jadi tujuan utama bagi masyarakat Jawa Timur dan berbagai wilayah di Indonesia untuk berwisata.

 
Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan salah satu proyek Strategis Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah di mana PT PP (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama dipercaya untuk melaksanakan pembangunan proyek jalan tol sepanjang 38 kilometer. (Istimewa)




Fungsional 22 Desember

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur Gatot Sulistiyo Hadi mengatakan operasional fungsional tol Pandaan-Malang akan dimulai 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 secara gratis.

Selain itu, akan diberlakukan batas waktu kendaraan melintas di ruas tol tersebut, yakni diperbolehkan masuk tol mulai pukul 06.00 WIB dan akan ditutup pada pukul 17.00 WIB

"Karena masih fungsional maka pengendara harus lebih berhati-hati, dan petugas akan selalu siaga di sana," katanya.

Beroperasinya tol Pandaan-Malang secara fungsional bukanlah yang pertama kali, pada arus mudik Lebaran 2018 juga pernah dilakukan hal yang sama, namun secara pembangunan infrastruktur saat ini lebih sempurna, karena sebagian besar telah rampung.

Gatot mengatakan, secara umum progres ruas seksi 1 sampai 3 itu sudah rampung dan hanya menunggu peresmian agar bisa dioperasionalkan, hanya dua seksi yang masih proses penyelesaian lanjutan.

Tiga seksi yang rampung masing-masing seksi 1 adalah Pandaan-P?urwodadi sepanjang 15,47 kilometer, lalu seksi 2 menghubungkan Purwodadi-Lawang sepanjang 8,05 kilometer, dan seksi 3 dari Lawang menuju Singosari sepanjang 7,10 kilometer.

"Untuk seksi 4 dari Singosari ke Pakis sepanjang 4,75 kilometer akan siap dioperasionalkan Februari 2019, kemudian seksi 5 pada Juni 2019 yang menghubungkan Pakis-Malang sepanjang 3,11 kilometer akan secara resmi diopersionalkan pada Juni 2019.

Selain itu, tol ini memiliki lima pintu keluar, masing-masing di Pandaan sekitar Purwodadi, kemudian di Lawang, di Singosari sekitar Karanglo, di Pakis di arah menuju Bandara Abdurahman Saleh, dan di Malang sekitar Sawojajar

 
Dirut PT Jasamarga Pandaan-Malang Agus Purnomo menyampaikan progres tol Pandaan-Malang di acara Site Visit pada rangkaian acara IBDExpo 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis



Proses Panjang

Rampungnya tol Pandaan-Malang ini patut diapresiasi, sebab sebelumnya proses pembangunannya hingga selesai diakui beberapa pihak cukup panjang dan memakan waktu puluhan tahun.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan beberapa kendala klasik yang menjadi hambatan dalam menyelesaikan tol ini sebelumnya adalah pembebasan lahan.

Selain itu, adanya spekulan tanah, tanah desa, tanah milik BUMD serta tanah aset pemerintah juga menjadi kendala karena bersentuhan dengan peraturan.

"Kalau tanah yang akan dibebaskan milik pemerintah daerah, justru membutuhkan proses penghapusan aset dan cukup panjang," kata Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul.

Namun demikian, proses panjang itu kini telah mampu diselesaikan dan impian sebagian masyarakat untuk bisa menikmati akses Surabaya-Malang melalui tol telah menjadi kenyataan, dan sudah ada di depan mata.*

Baca juga: Tol Pandaan-Malang difungsionalkan menyambut libur akhir tahun
Baca juga: Tol Pandaan-Malang bukan sekadar tol biasa
Baca juga: Jasa Marga ajak mahasiswa ITS-Unibraw tinjau tol Pandaan-Malang


 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018