Saya pikir proyek strategis nasional ini berjalan dengan baik, contoh Pelabuhan Patimban agar 'ter-delayed' sedikit karena pembebasan tanah
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek strategis nasional berjalan meskipun terkendala, seperti pembebasan lahan yang membuat progresnya lambat.

"Saya pikir proyek strategis nasional ini berjalan dengan baik, contoh Pelabuhan Patimban agak tertunda sedikit karena pembebasan tanah," kata Budi usai konferensi pers akhir tahun 2018 di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, dia akan berfokus agar proyek strategis nasional di sektor transportasi berjalan dan rampung sesuai dengan target waktu.

"Walaupun agak lambat juga karena masalah tanah dan jalan. Jadi, proyek strategis nasional menjadi konsentrasi kita untuk diselesaikan semuanya," katanya.

Proyek  strategis nasional yang telah selesai di 2018, di antaranya Kereta Api Ekspres Soekarno Hatta-Sudirman, Kereta Api Prabumulih-Kertapati, LRT Provinsi Sumatera Selatan, Bandara Kertajati Majalengka, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Sultan Babullah Ternate, Makassar New Port, Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung (Pembangunan Terminal Multiputpose Tahap II).

Selama empat tahun terakhir, capaian Kemenhub diantaranya, pembangunan 100 unit kapal pendukung tol laut, rinciannya kapal perintis 60 unit, kapal kontainer 15 unit, kapal rede 20 unit dan kapal ternak lima unit.

Sementara itu, di sektor perhubungan udara, proyek percontohan yang akan dikerjasamakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu Bandara Komodo, Kereta Api Makassar-Parepare, Transit Oriented Development Poriw Plawad, Pelabuhan Anggrek dan Pelabuhan Bau-bau.

Adapun untuk progres kerja sama pemanfaatan (KSP), KSP Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Merauke, Pelabuhan Arar, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Fak-fak, Pelabuhan Kendari, Terminal Tirtonadi, Bandara Tjilik Riwut, Pelabuhan Pare-pare, Bandara Fatmawati dan lainnya. 

Baca juga: Kemenhub bangun tujuh dermaga percontohan 2019

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018