Jakarta (ANTARA News) - Forum bisnis bertajuk Pameran Dagang Intra-Afrika (IATF) yang diikuti pemerintah Indonesia di Kairo, Mesir, berpotensi meraih transaksi sebesar Rp1,48 triliun.

"Nilai potensi ini baru sementara, ini membuktikan bahwa masih banyak yang bisa kita lakukan untuk memperluas pasar Indonesia di Mesir," tutur Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Dalam pameran tersebut, KBRI Kairo menyiapkan Paviliun Indonesia agar bisa memfasilitasi serangkaian pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Mesir. Pameran dagang yang dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Mesir Mustafa Kamal Madbouly ini berlangsung pada 11-17 Desember 2018.

Tercatat hanya dua negara non-Afrika yang berpartisipasi, yakni Arab Saudi dan Indonesia. Dari Indonesia, setidaknya tercatat ada tiga BUMN, 12 perusahaan swasta, dan satu institusi keuangan yang meramaikan Paviliun Indonesia.

Perusahaan tersebut merupakan penghasil ataupun eksportir sejumlah produk dan komoditas utama seperti kopi, kelapa sawit, rempah, pupuk, pelumas kendaraan hingga kapal karet berteknologi tinggi.

Perusahaan itu antara lain PTPN III Holding (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Pertamina Lubricants, PT AK Goldenesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan PT Dahlia Kusuma Utama.

Dalam pertemuan bisnis yang digelar di Kairo, 11 Desember malam, sejumlah potensi transaksi berhasil diraih. PT Perkebunan Nusantara III Holding (Persero) meraih nilai potensi transaksi penjualan kelapa sawit mencapai 90 juta dolar. Kemudian, PT Pertamina Lubricants yang memasarkan pelumas kendaraan meraih potensi transaksi 6 juta dolar. 

Keterangan tersebut menyebutkan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia membukukan potensi penjualan kopi dan kelapa sawit senilai 5,4 juta dolar. Eksportir kelapa sawit dan turunannya, PT AK Goldenesia, juga ikut meraih potensi transaksi 370 ribu dolar. Sementara, PT Dahlia Kusuma Utama, produsen pupuk organik, mencatatkan potensi transaksi senilai 250 ribu dolar. Dengan demikian, total potensi transaksi yang berhasil dibukukan pada hari kedua pelaksanaan IATF 2018 sudah mencapai 102,02 juta dolar (sekitar Rp 1,48 triliun, kurs 1 dolar = Rp 14.580).

Pertemuan bisnis tersebut setidaknya dihadiri 100 pebisnis yang mayoritas berasal dari Mesir. Dalam pertemuan tersebut, turut hadir dalam forum bisnis ini yaitu Deputi IV KSP bidang Komunikasi Politik, Eko Sulistyo.

Dubes Helmy mengaku optimistis angka potensi transaksi yang berhasil dikumpulkan akan meningkat karena pihaknya masih akan menggelar satu forum bisnis di Kota Aleksandria.

"Melihat posisi dan potensi yang dimiliki, saya yakin Mesir dapat menjadi penghubung bagi produk dan komoditas Indonesia bagi pasar Afrika," katanya menambahkan.

Delegasi PTPN III Holding dalam IATF 2018, Osmar Tanjung optimistis dapat menjual komoditas kelapa sawit ke Mesir dan pasar Afrika. Tidak tanggung-tanggung, PTPN III Holding menargetkan penjualan kelapa sawit tahun 2019 ke Mesir dapat mencapai 800 ribu ton. “Kami yakin tahun depan target nilai penjualan kelapa sawit bisa mencapai Rp 5 triliun dapat terpenuhi,” kata Osmar.
 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018