Tantangan pasar modal Indonesia yakni ketidakpastian isu global
Jakarta ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka menguat tipis seiring masih minimnya kepastian isu global.

IHSG BEI dibuka menguat 1,97 poin atau 0,03 persen menjadi 6.179,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,15 poin atau 0,02 persen menjadi 987,37.

"Sentimen dari eksternal dan domestik yang beragam membuat pergerakan IHSG cenderung terbatas," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta.

Ia mengemukakan berkenaan dengan sentimen dikabulkan pembebasan penahanan petinggi Huawei sempat menjadi pandangan positif pasar karena menjadi alasan perang dagang AS dan China akan mencapai kesepakatan labih lanjut.

Namun, lanjut dia, eforia itu cenderung mulai mereda, dan fokus pasar beralih pada faktor lain seperti kisruh Inggris keluar dari Uni Eropa maupun data ekonomi AS yang akan rilis dalam waktu dekat.

"Tantangan pasar modal Indonesia yakni ketidakpastian isu global," katanya.

Dari dalam negeri, ia mengatakan, investor akan mencermati data neraca perdagangan yang sedianya aka dirilis pada pekan depan.

Sementara itu, Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan harga minyak mentah dunia yang stabil di kisaran 50-60 dolar AS per barel dapat menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan IHSG.

"Dengan harga minyak stabil di kisaran rendah saat ini, maka akan berdampak pada kesehatan APBN kita, itu menjaga kepercayaan pasar," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 424,18 poin (1,94 persen) ke 21.392,01, indeks Hang Seng melemah 408,94 poin (1,54 persen) ke 26.115,40, dan indeks Strait Times melemah 40,95 poin (1,32 persen) ke posisi 3.070,13.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018