Mimika, Papua (ANTARA News) – Hadirnya Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Mimika diharapkan tidak hanya memberikan manfaat untuk penerangan malam hari tapi menjadi titik awal kemajuan sosial ekonomi masyarakat Mimika.

"Saya tadi datang kesini terharu karena penyambutannya sungguh meriah, ini menunjukkan bahwa kita bahagia menikmati adanya program ini, manfaatnya bisa kita rasakan," tutur Pudji Untoro, selaku Anggota Dewan Energi Nasional Unsur Pemangku Kepentingan (AUPK DEN) saat menyerahkan secara simbolis LTSHE di Mimika, Papua pada Kamis (13/12).

Pudji mengungkapkan bahwa pemasangan LTSHE untuk Kabupaten Mimika merupakan salah satu titik awal bagi masyarakat Mimika untuk bisa maju. "Adek-adek, anak-anak, cucu-cucu, dengan adanya listrik kita bisa belajar lebih lama. Malam yang biasanya sudah tidur, kita bisa belajar lebih lama dengan adanya listrik. Dengan adanya listrik, kita bisa mengetahui perkembangan teknologi kedepannya," ungkap Pudji.

Alokasi LTSHE untuk Kabupaten Mimikia pada tahun 2018 sebanyak 2.358 unit yang tersebar di 4 Distrik, yaitu Distrik Jita, Alama, Hoya dan Amar. Pemasangan LSTHE di Kabupaten Mimika merupakan usulan dari Pemerintah Daerah dan saat ini telah terpasang 100% di semua rumah.

Pemerintah sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten dan Kepala Kampung sehingga pemasangan LTSHE di Mimika dapat terlaksana dengan sangat baik. Pemerintah mengharapkan Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Mimika tidak hanya menunggu program Pemerintah Pusat namun juga secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan energi terbarukan di Mimika dalam rangka kesejahteraan masyarakat.
"Program pemerintah itu tujuannya untuk mensejahterahkan rakyat. Ini salah satunya program LTSHE. Diharapkan desa-desa yang tadinya gelap gulita mejadi terang benderang. Mudah-mudahan nanti ada program lanjutan dan mudah-mudahan ini sudah disiapkan juga oleh Pemerintah Daerah melalui Pemerintah Kabupaten Mimika. Kita jangan menunggu program dari pusat apa-apa saja. Kita tanyakan apa yang bisa kita kembangkan lagi dalam rangka mensejahterahkan rakyat," harap Pudji.

Ketua Badan Musyawarah Kampung, Ponisius Aritapea menuturkan bahwa sebelum ada LTSHE, masyarakat menggunakan pelita atau lilin bakar untuk penerangan malam hari dan tidak melakukan aktivitas. Sebelumnya pernah ada bantuan lampu dari Pemerintah Daerah pada tahun 2007, tetapi setelah itu padam. "Waktu dulu, gelap. Saya memakai tungku yang dibakar. Ketika harga minyak turun, lalu kami menggunakan pelita atau lilin bakar. Saat ini dari depan rumah hingga ke belakang rumah maupun jalan sudah terang. Jadi kami senang sekali ketika adanya lampu sekarang. Sudah tidak perlu takut apapun," tutur Ponisius. "Nah sekarang sudah masuk bantuan dari pemerintah pake lampu solar cell (LTSHE) yang lebih bagus lagi. Kami ucapkan kepada Pemerintah banyak terima kasih,” pungkas Ponisius. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018