Fundamental ekonomi nasional yang kondusif juga akan berpengaruh positif bagi pasar saham domestik
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup terkoreksi di tengah antisipasi investor terhadap kebijakan suku bunga the Fed.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 7,87 poin atau 0,13 persen menjadi 6.169,84. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,56 poin atau 0,06 persen menjadi 986,65.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang di Jakarta, Jumat mengatakan pergerakan IHSG mengalami tekanan pada akhir pekan ini setelah sempat berada di area positif, antisipasi investor terhadap sentimen eksternal membuat pergerakan indeks bervariasi.

"Kebijakan suku bunga Fed masih menjadi perhatian pasar, di tengah situasi itu investor hanya memanfaatkan momentum fluktuasi saham," ujarnya.

Ia menambahkan nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi terhadap dolar AS turut memberi pengaruh negatif bagi pergerakan bursa saham domestik.

Sementara itu, Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pelemahan IHSG diproyeksikan bersifat sementara mengingat fenomena window dressing pada akhir tahun ini cukup kuat.

"Menjelang akhir tahun, pada umumnya IHSG cenderung bergerak, pelaku pasar akan mengakumulasi saham-saham prospektif. Fundamental ekonomi nasional yang kondusif juga akan berpengaruh positif bagi pasar saham domestik," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (14/12) sebanyak 365.234 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,002 miliar lembar saham senilai Rp9,62 triliun. Sebanyak 156 saham naik, 221 saham menurun, dan 151 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 441,36 poin (2,02 persen) ke 21.374,83, indeks Hang Seng melemah 429,56 poin (1,62 persen) ke 26.094,78, dan indeks Strait Times melemah 30,08 poin (0,97 persen) ke posisi 3.081,00.

Baca juga: IHSG menguat tipis seiring minimnya kepastian isu global
Baca juga: Pejabat Fed beri sinyal suku bunga AS 2,5-3,5 persen

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018