China merupakan salah satu mitra dagang Indonesia, jika ekonomi negara itu mengalami perlambatan, maka negara mitra dagang akan terkena imbasnya
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ini melemah sebesar 108 poin ke posisi Rp14.607 dibandingkan sebelumnya Rp14.499 per dolar AS.

"Ekonomi China kembali menjadi perhatian pelaku pasar, indikator ekonomi negara itu mengalami perlambatan sehingga membebani pergerakan mata uang di kawasan," kata pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan perlambatan itu kemungkinan karena perang dagang dengan Amerika Serikat.

Pertumbuhan produksi industri China pada November 2018 melambat menjadi 5,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Ia menambahkan China merupakan salah sau mitra dagang Indonesia. Jika ekonomi negara itu mengalami perlambatan maka negara mitra dagang akan terkena imbasnya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama di kawasan Asia seiring fokus pelaku pasar bergeser ke ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

"Ketidakpastian terhadap outlook kebijakan the Fed pada tahun depan cukup terasa sehingga mata uang berisiko menjadi kurang diminati," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (14/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.538 dibanding sebelumnya (13/12) di posisi Rp14.536 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah jelang pertemuan FOMC
Baca juga: Menkeu sebut pemerintah perhatikan pengaruh situasi ekonomi China

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018