Disatu sisi meningkatkan penjualan rumah seken dari hasil kredit tidak produktif, sedangkan disisi lain menekan angka NPL
Jakarta (ANTARA News) -  Bank Tabungan Negara (BTN) kembali berinovasi dengan menyediakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus bagi pembeli rumah dari hasil lelang, sekaligus sebagai salah satu upaya menekan angka kredit tidak produktif (non performing loan).

"Kalau membeli rumah lelang harus menyediakan dana tunai yang cukup besar serta batas waktunya sudah ditentukan. Kami mencoba menjembataninya dengan KPR Lelang," kata Direktur BTN, Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Jumat.

Sedangkan bagi Bank BTN juga diuntungkan karena banyak sekali rumah seken dari hasil kredit tidak produktif sehingga harus disertakan dalam proses lelang dengan adanya KPR lelang tersebut diharapkan dapat menekan angka kredit tidak produktif, jelas Nixon.

"Kami memberikan kemudahan untuk  proses KPR lelang, semua persyaratan dapat dipenuhi secara pararel dengan pelaksanaan lelang. Sehingga ketika rumah itu berhasil dimenangkan, pembeli tinggal membayar angsurannya saja," ujar dia.

Terobosan ini, jelas Nixon, juga membuat ekonomi bergulir kembali mengingat sebagian besar kredit yang tidak produktif berasal dari rumah dengan harga di atas Rp300 juta karena kurangnya peminat, sedang untuk rumah di bawah itu biasanya langsung terjual saat dilelang, ungkap Nixon.

Nixon berharap kalau program KPR lelang lini berjalan maka persoalan kredit bermasalah atau kredit tidak produktif dapat teratasi, sehingga BTN memiliki dana segar baru yang dapat digulirkan kembali untuk KPR kembali.

"Saya kira kalau program ini berjalan akan membuat harga properti yang kini stagnan dapat kembali membaik, bahkan lebih baik dari periode sebelumnya," ujar dia.

Berdasakan data  peminat rumah lelang mengalami tren peningkatan setiap bulan, tercatat sebanyak 7.063 peminat dan sekitar 30 persen diantaranya tertarik menggunakan KPR untuk melunasi rumah hasil lelang tersebut.

Nixon menjelaskan, sejak diluncurkan pada bulan 9 Februari 2018, situs khusus rumah lelang Bank BTN yaitu www.rumahmurahbtn mengalami peningkatan pengunjung maupun peminat. Total aset yang terjual lewat lelang tersebut per 10 Desember 2018 mencapai 986 unit dengan nilai Rp216 miliar. 

Adapun data jumlah aset yang dilelang hingga pekan ini mencapai 12.424 unit dengan total nilai agunan mencapai Rp1,7 trilliun dengan jumlah pengunjung laman mencapai 1,4 juta pengunjung. Sementara sekitar 7 ribu pengunjung diantaranya menyatakan berminat mengikuti lelang.

Senada dengan Nixon, Direktur Consumer Banking Bank BTN, Budi Satria mengaku potensi KPR Lelang akan makin besar ke depannya karena jumlah peminat rumah lelang BTN yang makin tinggi. 

KPR Lelang tersebut, menurut Budi sama dengan KPR biasa pada umumnya. Yang membedakan adalah jenis agunannya adalah rumah hasil lelang Bank BTN.  Sementara uang mukanya diperhitungkan menggunakan uang jaminan yang disetor saat nasabah mengikuti proses lelang.

Adapun Ketentuan KPR lelang diberlakukan sama dengan KPR  rumah seken atau bukan KPR rumah baru (dari pengembang).

Nixon optimistis dapat menekan angka NPL dengan adanya program KPR lelang, yang posisinya per September 2018 sebesar 2,65 persen masih di bawah rata-rata nasional. ***3***

Baca juga: BTN Incar Laba Bersih Tumbuh 19 Persen 2019
Baca juga: BTN akad KPR 19.760 nasabah

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018