Berau (ANTARA News) - PT Astra Honda Motor (AHM) memilih mengurangi ekspansi jumlah kerja sama implementasi Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mengutamakan peningkatan kualitas guru pendidikan vokasi pada tahun depan.

"Ini tidak berarti tidak ada tambahan kerja sama dengan SMK, hanya tidak sebanyak sebelumnya karena kami ingin fokus peningkatan kualitas," kata Direktur AHM Markus Budiman, di Berau, Kalimantan Timur, Jumat.

Ia mengatakan tahun ini AHM telah bekerja sama dengan 23 SMK dalam penerapan Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda.

Terakhir kemarin (13/12) AHM telah menandatangani Nota Kesepahaman ( MoU) implementasi Kurikulum (TBSM) dengan SMK Negeri Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Hal itu menandai program vokasi industri sepeda motor Astra Honda telah ada di seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga: Dukung Revolusi Industri, Astra Honda kembangkan vokasi hingga ke Kaltara

"Jadi sejak 2010 sampai sekarang, total ada 686 SMK yang kerja sama untuk implementasi kurikulum TBSM Astra Honda," kata Markus.

Tahun 2019, lanjut dia, AHM akan fokus meningkatkan kualitas guru, kurikulum, dan standarisasi.

"Kemampuan guru memperbaharui pengetahuan teknologi sepeda motor Honda sangat penting, agar siswa memahami kurikulum yang diajarkan," kata Markus.

Untuk itu, pihaknya akan semakin fokus pada peningkatan kualitas, pelatihan, dan sertifikasi guru, serta penyelarasan dan standarisasi kurikulum.

Berdasarkan data AHM, sejak 2010 sampai saat ini pendidikan vokasi industri sepeda motor yang menerapkan kurikulum TBSM Astra Honda telah menghasilkan sekitar 27.000 lulusan SMK siap kerja di bidang industri dan bengkel sepeda motor .
Para siswa SMK Negeri 3 Tanjung Selor, Kalimantan Utara, sedang mendengarkan penjelasan guru pendidikan vokasi industri otomotif kendaraan roda dua, di Kalimantan Utara, Kamis (ANTARANews/Risbiani Fardaniah)


GM Corporate Communication AHM Ahmad Muhibuddin mengakui AHM juga mendapat manfaat dari kerja sama dengan SMK tersebut, di samping mendukung program pemerintah pengembangan pendidikan vokasi industri otomotif khususnya kendaraan roda dua.

"Kami jadi terbantu dengan adanya lulusan SMK yang siap kerja baik di bengkel-bengkel resmi Honda, maupun mereka yang membuka usaha bengkel mandiri di berbagai daerah," katanya.

Muhibuddin mengatakan laboratorium bengkel SMK yang mengimplementasi Kurikulum TBSM tersebut dibuat sesuai dengan alur kerja Astra Honda Autorized Station ( AHAS).

"Oleh karena itulah, Kurikulum TBSM terus diperbaharui sesuai perkembangan sepeda motor Honda," katanya.

Selain kurikulum dan pendidikan guru, AHM juga memberi bantuan peralatan untuk laboratorium dan sepeda motor Honda sesuai dengan karakter pasar sepeda motor tempat SMK berada.

Baca juga: Pemerintah siap laksanakan pendidikan vokasi besar-besaran tahun depan

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018