Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih lanjut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS terus meningkat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2019, turun 6,00 dolar AS atau 0,48 persen, menjadi menetap di 1.241,40 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,4 persen menjadi 97,48 pada pukul 18.17 GMT.

Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pada Kamis (13/12) untuk mengakhiri program pembelian aset besar-besaran yang telah berlangsung selama empat tahun, sementara mempertahankan suku bunga utama untuk kawasan euro tidak berubah. Presiden ECB Mario Draghi mengakui risiko penurunan ekonomi zona euro.

Lemahnya kinerja ekonomi di zona euro, bersama dengan data penjualan ritel AS yang kuat untuk November, berkontribusi terhadap kenaikan dolar AS.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS menguat maka emas berjangka biasanya akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret 2019 turun 21,8 sen AS atau 1,47 persen, menjadi ditutup pada 14,637 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 12,2 dolar AS atau 1,53 persen, menjadi menetap di 785,30 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga minyak anjlok, pasar gelisah pelambatan ekonomi global

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018