Untuk mengantipasi permintaan yang tinggi di ruas-ruas tersebut, Pelni melakukan 'rerouting, perubahan pola operasi kapal
Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengantisipasi dengan melakukan pengalihan rute atau "rerouting" serta perubahan pola operasi kapal di rute-rute yang ramai. 

“Untuk mengantipasi permintaan yang tinggi di ruas-ruas tersebut, Pelni melakukan 'rerouting, perubahan pola operasi kapal," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa. 

Pada angkutan Nataru, Pelni membagi tiga wilayah operasional dan pelayanan. Wilayah Barat terdiri Tanjung Priok, Batam, Belawan, Kijang-Letung-Tarempa dan Natuna. Semarang-Kumai-Surabaya. 

Untuk wilayah Barat tercatat 66.713 pelanggan dengan penumpang terpadat  Cabang Batam 25 persen, Cabang Belawan 18 persen, Cabang Surabaya 13 persen, Cabang Tanjung Priok 11 persen, dan Cabang Tanjung Pinang 10 persen.

Wilayah Tengah ruas terpadat  Baubau-Makasar-Ambon-Wanci dan Kendari, kemudian Ruas Makasar-Labuan Bajo-Benoa-Surabaya-Maumere-Bima-Balikpapan, Ruas Parepare-Tarakan-Nunukan-Pantoloan, Ruas Kupang-Ende-Larantuka dan Lewoleba. 

Wilayah Tengah tercatat 122.449 pelanggan dengan pelanggan terbanyak Cabang Makasar 18 persen, Cabang Baubau 10 persen, Cabang Kupang sembilan persen, Cabang Balikpapan delapan persen,Cabang Parepare depalan persen dan Cabang Maumere enam persen .

Untuk wilayah Timur, lanjut Ridwan,  ruas terpadat yaitu ruas Ambon-Dobo-Bandaneira, kemudian Ruas Baubau-Tual-Saumlaki dan Sorong. Kemudian ruas Manokwari-Bitung-Ternate-Jayapura-Nabire-Serui-Biak-Fakfak dan Ambon. 

“Pada angkutan Nataru wilayah Timur menempati ranking pertama sebanyak 35 persen, wilayah Tengah 32 persen dan wilayah Barat 18 peraen pergerakan penumpang,” katanya.

Adapun, daerah kantong-kantong penumpang yang akan merayakan Natal cukup tinggi di wilayah Timur (35 persen), wilayah Tengah (25 persen) dan wilayah Barat (18 persen).  

Pada  ruas Batam-Belawan, lanjutnya,  frekuensinya ditambah  dengan mengubah pola operasi. Semula KM. Kelud rutenya Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai Karimun-Belawan, menjelang Natal dan setelah tahun baru, hanya  melayani Batam-Tanjung Balai Karimun-Belawan PP. Setelah Natal, (27/12) dan setelah tahun baru,  kapal kembali melayani Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai karimun-Belawan PP.

Pelni mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara dan 52 kapal perintis. Dari 26 kapal tersebut Pelni menambah frekuensi dengan mengoperasikan 13 kapal reguler.

Kemudian, mengubah sembilan rute kapal tipe 3.000 dan kapal 2.000 penumpang, duq kapal tipe 1.000 penumpang serta menglihkan rute dua kapal tipe 500 penumpang. 

Pada Nataru tahun 2018 PELNI juga akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang dan Gunung Sitoli, berangkat Rabu (19/12) pukul 19.00 dari Tanjung Priok.  

Pengoperasian KM Lawit ke Padang-Gunung Sitoli rutin dilakukan setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. 

“Kami menyiapkan KM. Lawit ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk nostalgia para perantau warga Minang yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru di tanah kelahirannya,” katanya. 

Pelni mempredikasi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar satu persen dari 327.204  tahun 2017 menjadi 327.458 pelanggan di 2018. 

Dia mengatakan angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang berlangsung 22 hari  mulai Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), Pelni menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis dengan 52 unit kapal.

Baca juga: Pelni angkut 131.894 paket barang ke Palu
 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018