lima sektor industri yang diproyeksi menjadi pendorong pertumbuhan indsutri pada 2019 yakni industri makanan dan minuman diproyeksi tumbuh 9,86 persen dan industri mesin 7 persen.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian membidik pertumbuhan industri 5,4 persen pada 2019, di mana target tersebut lebih rendah dibandindingkan target pertumbuhan industri tahun 2018 yakni sebesar 5,6 persen.

"Kita melihat outlook ke depan itu sinkronisasi dan harmonisasi dibutuhkan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, target pertumbuhan industri 2018 dipatok lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi 2018, yang sebesar 5,3 persen.

Adapun lima sektor industri yang diproyeksi menjadi pendorong pertumbuhan indsutri pada 2019 yakni industri makanan dan minuman diproyeksi tumbuh 9,86 persen dan industri mesin 7 persen.

Selain itu, industri tekstil dan pakaian jadi diprediksi tumbuh 5,61 persen, industri kulit barang dari kulit dan alas kaki sebesar 5,40 persen dan industri barang logam, komputer dan barang elektronik sebesar 3,81 persen.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar menyampaikan bahwa target pertumbuhan industri 2019 menyesuaikan dengan kondisi perekonomian global, di mana berbagai negara tengah berupaya memproteksi pasarnya.

"Semua negara sekarang melakukan proteksi, hampir semua negara. Amerika Serikat yang memulainya dengan Trump policy nya. Akhirnya semua negara melakukan proteksi. Ini kan mempersulit ruang gerak," ujar Haris.

Oleh karena itu, lanjut Haris, Indonesia dalam hal ini menggenjot kemitraan ekonomi secara bilateral atau dengan sekelompok negara saja.

Terkait hal tersebut, Indonesia akan mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai sektor industri, dan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing di pasar global.
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018