Semua tarif batas atas dan tarif batas bawah terpenuhi, Pak Dirjen langsung mengawasi kita ikuti aturan
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan tidak melampaui tarif batas atas kereta api selama Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. 

"Semua tarif batas atas dan tarif batas bawah terpenuhi, Pak Dirjen (Dirjen Kemenhub) langsung mengawasi kita ikuti aturan," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro usai Apel Gelar Pasukan Persiapan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu. 

Terkait harga tiket KA Gajayana Priority relasi Jakarta-Malang seharga Rp1,4 juta, Edi mengatakan hal itu bisa jadi karena kereta lanjutan. 

"Mungkin itu kereta lanjutan," katanya. 

Sementara itu saat diklarifikasi, Vice President Corporate Communications KAI Agus Komarudin mengatakan tarif Rp1, 4 juta adalah tarif batas atas. 

"Ya, itu batas atas, Rp1,4 juta," katanya. 

Sebagai perbandingan, lanjut dia, tarif KA Parahyangan Priority relasi Jakarta-Bandung hanya senilai Rp250.000. 

Saat dicek di situs resmi KAI, tiket KA Gajayana Priority relasi Jakarta-Malang sudah habis terjual dan rata-rata tiket pada masa puncak Natal-Tahun Baru sudah tidak tersedia lagi. 

Namun, KAI melaporkan hingga Rabu, secera keseluruhan, tiket yang sudah terjual mencapai 67 persen. 

Menghadapi angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, KAI menetapkan angkutan Natal dan Tahun Baru selama 18 hari yakni dari 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. 

Dari aspek sarana KA, pada 2018, KAI menyiagakan 444 unit lokomotif  dan satu unit lokomotif cadangan, serta 1.637 unit kereta dan 218 unit kereta cadangan. 

Sementara untuk jumlah KA, KAI menyiapkan 346 perjalanan KA reguler dan 48 perjalanan KA tambahan untuk melayani masyarakat yang ingin menggunakan jasa KA pada masa liburan akhir tahun 2018. 

Total jumlah KA yang siap melayani masyarakat pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini adalah 394 perjalanan. 

Jumlah ini meningkat lima persen dibanding masa angkutan tahun lalu, yakni sebesar 375 perjalanan KA yang terdiri atas 335 KA reguler dan 40 KA tambahan. 

KAI mendeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor, dan ambles di sepanjang jalur KA Jawa-Sumatera. 

Untuk itu, KAI menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H beam (untuk jembatan), dan alat penambat rel di titik-titik yang telah ditentukan.

Selain itu, KAI juga menyiagakan tenaga flying gank, petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, penjaga jalan lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA.

Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ ekstra, 867 personel PJL ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan.

KAI juga menyiapkan 6.172 personel pengaman yang terdiri dari 1.332 personel polsuska, 3.876 personel satuan pengamanan, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9.

Personel pengaman tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara bergerak melakukan patroli di jalur KA dan objek penting lainnya seperti depo lokomotif dan kereta.

Baca juga: Menhub minta KAI antisipasi puncak Natal-Tahun Baru
 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018