Ini membutuhkan upaya menyeluruh, tidak sekedar semangat, dan kegiatan sepotong-sepotong
Manokwari, Papua Barat (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sinergi penguatan ekspor harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari tingkat hulu hingga hilir agar tercipta jaringan yang kuat dan penetrasi pasar.

"Ini membutuhkan upaya menyeluruh, tidak sekedar semangat, dan kegiatan sepotong-sepotong," katanya saat melakukan kunjungan ke perkebunan kelapa sawit PT MedcoPapua Hijau Selaras di Manokwari, Papua Barat, Rabu.

Sri Mulyani mengatakan sinergi ini bukan merupakan hal yang mudah dilakukan karena kondisi ekonomi global sedang tidak menentu, apalagi neraca perdagangan sepanjang 2018 juga terus mengalami defisit.

Namun, upaya ini dapat dilakukan melalui kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah serta sektor swasta, terutama dalam mendorong pengembangan industri yang berbasis ekspor.

Salah satu contohnya adalah sinergi pengelolaan perkebunan sawit yang selama ini telah berkontribusi kepada sektor ekspor dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Kegiatan petani di sini bisa ikut menyelesaikan masalah ekonomi nasional melalui kegiatan inovatif, produktif dan kreatif. Kerja sama itu bisa terjadi kalau swasta yang ikut terlibat telah mempunyai pengalaman," ujarnya.

Selain itu, peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus didorong untuk berkontribusi dalam memperkuat daya tahan ekspor, tidak hanya melalui instrumen pembiayaan namun juga nonpembiayaan.

Dukungan nonpembiayaan itu dapat berupa pemberian jaminan fasilitas, bantuan teknis, jasa konsultasi maupun kebijakan atau deregulasi yang bisa mendorong percepatan kinerja ekspor.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani menyaksikan acara penandatanganan kerja sama pembiayaan syariah antara Indonesia Eximbank/LPEI dan PT MedcoPapua Hijau Selaras.

MedcoPapua Hijau Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat. 

Bentuk kerja sama tersebut dilakukan dengan skema pembiayaan syariah dan jasa konsultasi kepada MedcoPapua, sebagai jaminan fasilitas plasma kepada petani plasma yang mencapai total Rp150 miliar.

Baca juga: Darmin tegaskan perlambatan ekspor bukan karena struktur ekonomi lemah
Baca juga: Kemenperin genjot ekspor lima sektor industri
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018