Jakarta (ANTARA News) - Klub Bhayangkara FC menargetkan setidak-tidaknya berada di posisi kedua atau "runner up" Liga 1 Indonesia tahun 2019 setelah pada dua musim sebelumnya masing-masing meraih juara dan posisi ketiga.

"Tahun depan target kami lebih di atas posisi tahun 2018. Sekarang kami peringkat ketiga, mudah-mudahan tahun depan minimal satu setrip lebih tinggi," ujar Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji usai acara syukuran Bhayangkara FC di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, Sumardji melanjutkan, pihaknya melakukan persiapan serius baik di dalam maupun luar lapangan. Ada empat atau lima orang pemain baru yang akan datang ke Bhayangkara. Kontrak pelatih Simon McMenemy juga terus dinegosiasikan untuk diperpanjang.

Pihak manajemen pun dipastikan kembali mengonsolidasi kekuatan dan mengevaluasi performa tim pada tahun 2018.

"Kami tentu akan mengevaluasi, mempersiapkan diri dan strategi untuk musim baru. Tahun ini menjadi pengalaman berarti untuk tampil prima di tahun 2019," kata CEO Bhayangkara FC Irjen Polisi Refdi Andri.

Refdi menyebut, Bhayangkara tidak ingin ketinggalan dari tim-tim pesaing lain yang diyakini juga membangun skuat kompetitif untuk musim baru.

Pria yang juga menjabat Kepala Korps Lalu Lintas Polri ini menegaskan bahwa klub berjuluk The Guardian tidak gentar menghadapi semua pertandingan yang akan dijalani.

"Ofisial, manajer, demikian pula dengan kami di Polri sudah mempersiapkan semuanya dengan baik," tutur Refdi.

Sementara kapten sekaligus bek Bhayangkara Indra Kahfi menganggap target dari manajemen bukan sebagai beban.

"Semakin besar tantangan kami semakin bersemangat," kata Indra.

Dalam dua musim Liga 1, Bhayangkara selalu dapat melampaui target yang diberikan manajemen. Pada tahun 2017, Bhayangkara di luar dugaan menjadi juara.

Kemudian pada tahun 2018, Bhayangkara sejatinya diharapkan untuk menuntaskan liga di posisi lima besar. Nyatanya, The Guardian mampu merebut peringkat ketiga. Posisi itu membuat Bhayangkara berpeluang tampil di Piala AFC 2019. ***4***

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2018