Jakarta (ANTARA News) - Kecil-kecil si cabe rawit, fisik yang kecil bisa saja menyimpan kemampuan hebat seperti Elliot si kuda mini yang bertugas menggembalakan kambing di sebuah kebun binatang.

Tapi Elliot membayangkan masa depan berbeda. Dia tidak berminat jadi penerus Peanutbutter, kuda senior yang membantu pemilik kebun binatang mengawal kambing-kambing.

Elliot hidup di dunia di mana Kutub Utara sebagai tempat impian untuk rusa-rusa yang ingin bekerja bersama sinterklas.

Dia ingin jadi salah satunya.
 
Cuplikan adegan film animasi "Elliot The Littlest Reindeer" (HO/ist)



Kebun binatang tempatnya tinggal memang punya tempat pelatihan rusa untuk dikirim ke kutub utara. Elliot dicemooh habis-habisan oleh para binatang yang tak habis pikir mengapa seekor kuda yakin bisa melampaui kemampuan rusa dalam bermanuver menarik kereta pada malam Natal. 

Hanya satu makhluk yang percaya dan terus mendukungnya, sahabat Elliot, Hazel si kambing doyan makan.

Mimpi besar Elliot untuk jadi rusa sinterklaus terasa semakin dekat ketika Kutub Utara secara mendadak mengumumkan pendaftaran untuk rusa penarik kereta. 

Seekor rusa yang masuk dalam tim resmi mengundurkan diri karena ingin meraih mimpi di bidang wirausaha.
 
Cuplikan adegan film animasi "Elliot The Littlest Reindeer" (HO/ist)


Tanpa tim rusa yang lengkap dan mumpuni, Natal terancam jadi bencana karena sinterklas akan kesulitan mengantar hadiah-hadiah untuk anak-anak.

Elliot tak cuma harus bersaing dengan rusa-rusa handal dari berbagai negara dalam kompetisi serupa olimpiade, dia juga harus mengelabui para peri di Kutub Utara untuk membuat mereka percaya dia adalah rusa, bukan kuda.

Di sisi lain, Elliot merasa harus menyelamatkan nasib teman-temannya dari calon pemilik kebun binatang yang punya niat jahat. 

Kutub Utara pun diwarnai intrik sabotase dari Lemondrop, peri jahat yang diam-diam ingin mengganti sistem pengantaran kado Natal agar jauh lebih modern.
 
Cuplikan adegan film animasi "Elliot The Littlest Reindeer" (HO/ist)
 
Cuplikan adegan film animasi "Elliot The Littlest Reindeer" (HO/ist)


Konflik ini menarik karena terasa relevan di masa orang-orang mulai terombang-ambing antara mempertahankan tradisi atau betul-betul mengadaptasi teknologi yang jauh lebih praktis.

"Elliot The Littlest Reindeer" memperlihatkan bahwa usaha dan kerja keras niscaya membuahkan hasil baik dan kecurangan suatu saat akan terbongkar. 

Film ini juga memperlihatkan kehebohan Kutub Utara mempersiapkan Natal dari balik layar yang melibatkan sinterklas, peri, manusia dan rusa-rusa.

Film ringan ini cocok jadi hiburan jelang Natal bersama keluarga dan buah hati, juga mereka yang gemar menonton animasi.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018