Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Ketua Dewan Juri Bali Internasional Kungfu Championship 2018, Darmadji, membagi para atlet wushu rahasia mendapatkan nilai bagus di depan dewan juri ketika turun di kejuaraan wushu.

"Speed, power, jumping itu mutlak," kata Darmadji ketika ditemui di sela-sela penyelenggaran kejuaraan Bali Internasional Kungfu Championship 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Bali Internasional Kungfu Championship yang digelar di Bali 17-22 Desember itu diikuti sekitar 700 peserta dari 88 perguruan wushu nasional dan sejumla peserta dari luar negeri seperti Ukraina, Makao dan Norwegia.

Para atlet bertanding memperebutkan medali emas dari 424 nomor tanding yang digelar berdasarkan kelompok usia dari pemula hingga veteran.

Juara umum kejuaraan yang menggabungkan wushu taolu dan wushu tradisional itu akan berhak mendapatkan piala Kemenpora.

Selain kecepatan, kekuatan dan loncatan, penguasaan koreografi dan lapangan juga menjadi unsur penting dalam penilaian dewan juri.

"Selain itu karakternya harus kuat. Karakter harus lebih diperhatikan terutama di nomor wushu tradisional," kata Darmadji yang juga sering dilibatkan dalam kejuaraan wushu di level internasional itu.

Misalnya ketika seorang atlet menampilkan jurus mabuk, dia harus menunjukkan tingkah yang meyakinkan, seolah-olah mabuk.

"Harus hidup permaiannya, seperti main jurus macan tapi nanti dia langkahnya dan tenaganya seperti kucing, itu kan lucu," kata Darmadji.

"Juri akan mengerti jika penjiwaannya bagus," kata dia.

Tahun ini PBWI berkerjasama dengan Yayasan Garuda Dewa Wushu Indonesia menggelar kejuaraan wushu tingkat internasional pertama di Bali yang akan mengambil tempat di Mangapura Hall, the Westin Resort, Nusa Dua Bali yang akan menjadi arena dipertandingkannya wushu taolu dan wushu tradisional/kungfu yang dengan mengacu ke peraturan federasi wushu internasional IWUF.

Baca juga: PBWI populerkan wushu tradisional lewat Bali Kungfu Championship 2018
Baca juga: Grandmaster Samuel Kwok unjuk trik dasar bela diri Wing Chun


Kejuaraan wushu Bali terbuka itu digelar untuk memperkenalkan kepada dunia wushu internasional bahwa atlet wushu Indonesia sudah mulai banyak yang memainkan gaya wushu tradisional.

Wushu tradisional pada dasarnya tak berbeda dengan Taolu atau wushu modern, tetapi kejuaraan ini menjadi penting karena penyelenggaraannya juga menjadi ajang pembibitan dan pembinaan serta sosialisasi kejuaraan wushu tradisional.

Panitia penyelenggara juga mengundang Grandmaster Samuel Kwok, yang merupakan guru besar seni beladiri Wing Chun dari Hong Kong.

Bali International Kungfu Championship 2018 diikuti oleh 735 peserta dan menampilkan 424 kategori yang dibedakan berdasarkan nomor pertandingan dan kelompok usia, mulai dari pemula hingga veteran.

Ada empat peserta termuda berusia 5 tahun. 3 berasal dari Surabaya, yakni Joseph Damien Gustaman, Timothy Adinata Biantoro, dan Hideki Hartanto, dan satu dari Bali, yaitu Arthur Angelo. Sedangkan atlet tertua R. Burhan dari Sasana Adyti GOR Pinguin Bintaro Jakarta.

Baca juga: Ratusan pendekar cilik ramaikan Kejuaraan Kungfu Internasional Bali
Baca juga: Olivia Zalianty tambah koleksi medali dari kejuaraan kungfu di Bali

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018