Ia mengambil gambar musang yang terancam punah itu dengan menggunakan kamera telepon genggamnya selama perjalanan lintas-alam di Lembah Munzur.
Musang tersebut memiliki ciri tubuh panjang dan kaki pendek, kata Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Bulunya berwarna coklat tua pada musim panas dan berubah jadi putih selama musim salju.
"Saya telah mengambil gambar hewan ini --yang telah kami lihat di alam liar untuk pertama kali dan hewan itu bergerak cepat-- atas permintaan teman saya," kata San kepada Kantor Berita Anadolu.
"Kami mula-mula tak bisa mengerti apa itu. Kami belakangan mengetahui bahwa hewan tersebut, yang memiliki bulu putih, adalah musang," katanya.
San menyatakan hewan itu tidak berusaha melarikan diri, saat ia mengambil gambarnya.
"Sewaktu kami memandangnya dengan penasaran, hewan itu malah berpose di depan kami dan bulan melarikan diri. Hewan tersebut sangat lucu," katanya.
Musang semacam itu biasanya sulit ditemui sebab mereka bersembunyi pada pagi hari dan berburu pada malam hari.
"Kami beruntung. kami berdua melihatnya dan mengambil gambar hewan tersebut," katanya. Ia memuji keragaman tanaman dan hewan di Provinsi Tunceli.
"Rakyat di Provinsi Tunceli, terutama di Lembah Munzur dan Pulumur, dapat mengambil gambar banyak hewan seperti Chevrotain (kancil), srigala, beruang, babi, rubah, berang-berang laut, karakal dengan menggunakan telepon genggam, tanpa memerlukan kamera profesional. Ini memperlihatkan keragaman di provinsi kami," katanya.
Penyunting: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018
