Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan
Riyadh (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan misi kebudayaan, seperti partisipasi dalam Festival Janadriyah di Arab Saudi, merupakan salah satu bagian dari upaya diplomasi lunak yang dilakukan Indonesia.

"Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan. Sebelumnya, kita juga melakukan misi kebudayaan ke Azerbaijan, Belgia dan Inggris," kata Muhadjir di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, Arab Saudi, Jumat.

Muhadjir mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 merupakan hasil kerja luar biasa Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Menurut Muhadjir, Duta Besar Agus telah berhasil memotong mata rantai antrian untuk dapat berpartisipasi dalam Festival Janadriyah karena Indonesia sebelumnya tidak masuk dalam daftar.

"Karena itu, persiapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbatas. Di samping anggaran terbatas, waktunya juga sangat mepet," jelasnya.

Namun, berkat kerja sama baik antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, partisipasi Indonesia dalam Festival Janadriyah dapat dilaksanakan.

"Ini merupakan langkah besar besar Indonesia untuk mengisi acara yang sangat memiliki arti di Arab Saudi," katanya.

Sementara itu, Agus Maftuh Abegebriel membantah terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah sebagai salah satu keberhasilannya dalam berdiplomasi.

"Bagi saya, ini bukanlah suatu keberhasilan diplomasi, melainkan adalah irisan-irisan takdir diplomasi yang kita ada di dalamnya. Saya yakin semua sudah diatur oleh Allah," jelasnya.

Festival Janadriyah adalah festival budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah, yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud pada Kamis malam waktu Arab Saudi.

Pemilihan Indonesia sebagai tamu kehormatan merupakan keputusan Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman. Delegasi Indonesia dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani.*


Baca juga: Indonesia ingin tunjukkan persatuan kepada negara Arab

Baca juga: Puan: Muslim moderat Indonesia toleran terhadap perbedaan


 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018