Menpora berharap kontingen Indonesia yang berada di peringkat lima di SEA Games Malaysia 2017 bisa meraih prestasi lebih baik lagi di SEA Games Philipina 2019
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana harian (Plh) Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pengurus cabang olahraga setelah pejabat terdahulu terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Koordinasi yang berlangsung di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) FX Senayan, Jakarta, Jumat, dinilai sangat penting mengingat Indonesia dihadapkan beberapa kejuaraan mulai dari SEA Games 2019 di Filipina maupun persiapan menghadapi Olimpiade 2020 di Jepang.

"Kita harus bekerja keras mengingat waktunya singkat. Semoga semuanya bisa tuntas sesuai dengan tengat waktu," kata plh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti.

Baca juga: Kemenpora tunjuk pengganti Deputi IV selepas penetapan tersangka

Dalam pertemuan yang digagas oleh KOI ini, Chandra menegaskan jika masalah OTT tidak akan mempengaruhi dukungan Kemenpora terhadap persiapan kontingen Indonesia menghadapi berbagai multi event karena sudah disiapkan termasuk dana sebesar Rp500 miliar.

"Kita ingin PB/PP yang cabang olahraganya djpertandingkan pada SEA Games Philipina 2019 agar konsentrasi menyusun persiapan atlet untuk nomor-nomor yang dipertandingkan saja. Tujuannya, agar dana yang tersedia bisa mencukupi," katanya.

Selain untuk SEA Games 2019, dana yang siapkan juga dialokasikan untuk National Paralympic Committe (NPC) guna mempersiapkan Kontingen Indonesia menghadapi ASEAN Para Games Philipina 2019. Apalagi target yang dicanangkan adalah mempertahankan predikat juara umum.

Secara khusus Chandra Bhakti juga meminta seluruh PB/PP bekerja sama untuk bisa mewujudkan keinginan Menpora Imam Nahrawi untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia pada SEA Games Philipina dan mempertahankan peringkat empat pada Asian Games China 2022.

"Menpora berharap kontingen Indonesia yang berada di peringkat lima di SEA Games Malaysia 2017 bisa meraih prestasi lebih baik lagi di SEA Games Philipina 2019. Begitu juga pada Asian Games China 2022 bisa mempertahankan posisi keempat," ujarnya.

Baca juga: Kemenpora lanjutkan program SEA Games-Olimpiade selepas OTT KPK

Sementara itu, plt Sekjen KOI Hellen Sarita Delima mengatakan pada SEA Games 2019 akan mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan 523 nomor dan jumlah tersebut sudah final meski belum ditetapkan secara resmi oleh penyelenggara kejuaraan dua tahunan ini.

"Jumlah cabang dan nomor sudah final. Hanya saja untuk pengesahannya akan dilakukan Januari 2019," katanya.

Hellen menjelaskan KOI sudah sukses memperjuangkan cabang olahraga unggulan Indonesia seperti bulutangkis, tenis, judo dan pencak silat.

"Ketua Umum KOI, Pak Erick Thohir mampu meyakinkan Philipina Organizing Committe (POC) untuk menerima usulan KOI tentang penambahan nomor-nomor yang dipertandingkan pada tiga cabang olahraga unggulan Indonesia," katanya.

Penambahan nomor disetujui POC, kata Hellen, terjadi pada cabang olahraga bulutangkis yang sebelumnya hanya lima nomor menjadi tujuh nomor. Berikutnya tenis yang juga mempertandingkan nomor ganda campuran dan pencak silat dari enam menjadi sembilan nomor.

Baca juga: KPK tetapkan lima tersangka suap dana hibah Kemenpora

Baca juga: Menpora ganti pejabat setelah pengumuman resmi KPK

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018