Pandeglang (ANTARA News) - Gelombang pasang Sabtu malam (22/12) juga menyeret seorang biduan dangdut yang sedang menghibur karyawan di lokasi wisata perairan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Biduan itu bernama Erna, warga DKI Jakarta," kata Arif, petugas Kepolisian Sektor Panimbang saat ditemui di Kantor Kecamatan Panimbang, Minggu.

Ia mengatakan sang biduan didapati meninggal dunia dan jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang. Namun beberapa teman sang biduan belum ditemukan.

Lukman, seorang warga DKI Jakarta, mengatakan tiga temannya yang bertugas sebagai operator sistem suara dalam pertunjukan hiburan belum ditemukan.

Dia masih berusaha mencari informasi mengenai rekannya yang bernama Ridwan, Rizal dan Maryadi ke petugas. Ia berharap teman-temannya selamat, tidak ikut terseret gelombang pasang.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana tsunami yang terjadi di sekitar Selat Sunda juga berdampak ke kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang, termasuk daerah Tanjung Lesung.

Bencana itu, menurut BNPB, menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak di daerah Pandeglang. Tsunami juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang terluka dan dua orang hilang di Kabupaten Serang.

Secara keseluruhan, menurut BNPB, tsunami hingga Minggu dini hari telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 orang terluka, dua orang hilang dan puluhan bangunan rusak di Kabupaten Padenglang, Serang, dan Lampung Selatan. Jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah karena pendataan belum mencakup seluruh daerah terdampak.

Kawasan Tanjung Lesung hingga kini masih ditutup setelah kena terjangan gelombang cukup besar. Rombongan Gubernur Banten Wahidin Halim yang akan melihat kondisi Tanjung Lesung juga terpaksa memutar balik.

"Kami belum berani melakukan evakuasi karena cuaca buruk juga hujan lebat," katanya.

Baca juga:
BNPB: 20 orang meninggal akibat tsunami sekitar Selat Sunda
Warga pesisir Pandeglang mengungsi hindari dampak gelombang tinggi

 

Pewarta: Mansyur
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018