Bandarlampung (ANTARA News) - Warga pesisir Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Minggu, masih mengungsi meninggalkan rumah mereka karena masih ada rasa khawatir terjangan gelombang laut maupun ancaman tsunami.

Menurut Nurhadi, salah satu warga Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, warga mulai mengungsi dari kemarin hingga pagi dan siang tadi, bahkan ada yang tidak pulang ke rumah dan menginap di sekitar Kantor Gubernur Lampung, Masjid Al Furqon, dan sebagian memilih mengungsi ke rumah saudara dan kerabat yang dinilai lebih aman.

Ia menjelaskan, meski kondisi laut sudah mulai tenang, namun warga setempat masih ada rasa takut, sehingga mereka memilih mengamankan diri terlebih dahulu sementara waktu.

"Bila cuaca dan kondisi sudah mulai aman terkendali mereka akan pulang," katanya lagi.

Ia sendiri sudah mengungsikan keluarganya ke rumah kerabat di kawasan Way Halim, Bandarlampung, namun dirinya masih menetap dan berjaga di rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Warga di sekitar permukiman wilayah pesisir Bandarlampung di Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, masyarakat sekitar telah mengungsikan sebagian besar keluarga mereka, terutama para istri, anak perempuan, dan anggota keluarga yang masih balita.

Warga di permukiman itu, relatif hanya menyisakan kaum pria untuk berjaga-jaga di rumah mereka masing-masing untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti penjarahan barang-barang berharga.

Menurut Feri, salah seorang warga Gudang Lelang yang kediamannya langsung berbatasan dengan pantai, masih tetap bertahan di rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dia telah mengungsikan orang tua tadi pagi ke tempat kerabat di Gedongtataan, Pesawaran.

"Saya hanya pagi sampai sore saja jaga, untuk nanti malam saya juga akan ikut mengungsi," katanya pula.

Ia menjelaskan bahwa semalam itu air laut tiba-tiba surut dengan cepat dan kembali pasang dalam hitungan menit, sehingga membuat warga sekitar panik berhamburan mencari tempat untuk berlindung.

Baca juga: 168 meninggal akibat tsunami Selat Sunda
Baca juga: BNPB minta warga jauhi pantai antisipasi tsunami susulan
Baca juga: Kemenkes kerahkan tenaga kesehatan tanggap bencana tsunami Selat Sunda

 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018