Dubai (ANTARA News) - Kepala misi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memantau gencatan senjata di Hudaidah, Yaman, tiba di Bandar Udara Aden pada Sabtu, kata satu sumber PBB.

Mayor Jenderal (Purn) Patrick Cammaert dari Belanda, akan pergi ke Sana`a dan kemudian ke Hudaidah, kota pelabuhan di Laut Merah, setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah, kata sumber itu.

Dewan Keamanan PBB pada Jumat (21/12) menyetujui dengan suara bulat pengiriman satu tim PBB untuk memantau gencatran senjata di kawasan Hudaidah, Yaman, setelah beberapa hari perselisihan yang mengadu domba Amerika Serikat melawan sekutu Inggris.

Baca juga: PBB kecewa koalisi Saudi tolak cabut blokade Yaman

Dari Aden, Reuters melaporkan pihak-pihak yang bertempur di Yaman menyalahkan satu sama lain atas pelanggaran terhadap gencatan senjata yang ditengahi PBB di Hudaidah yang dimaksudkan untuk menghindari pertempuran habis-habisan merebut kota pelabuhan yang vital bagi pasokan bantuan tersebut.

Selain itu gencatan senjata tersebut bertujuan memuluskan jalan bagi perundingan-perundingan perdamaian.

Warga masyarakat melaporkan gempuran pada Selasa malam (18/12), hari pertama gencatan senjata, selama satu jam di pinggiran bagian selatan dan timur kota Laut Merah yang dikuasai Houthi itu, urat nadi bagi jutaan orang yang berrisiko terpapar kelaparan. Suasana kembali tenang pada Rabu.

Tetapi satu sumber di koalisi pimpinan Saudi, yang berperang melawan Houthi sekutu dengan Iran, mengatakan kepada Reuters bahwa jika pemantau internasional tidak ditempatkan di Hudaidah segera, perjanjian yang sudah dicapai dalam proses pembangunan kepercayaan dan ditengahi PBB itu dapat membuat bimbang.

TV al-Masirah yang dikelola Houthi menuding pasukan koalisi melancarkan serangan atas beberapa tempat di Hudaidah, termasuk kawasan-kawasan di sebelah timur bandar udara. Kantor berita Uni Emirat Arab WAM yang mengutip sumber Yaman melaporkan, pihak Houthi melancarkan serangan bom mortir dan roket terhadap Rumah Sakit 22 Mei di bagian timur kota itu.

Baca juga: PBB desak koalisi Saudi akhiri blokade bantuan ke Yaman

"Kami akan terus memberi mereka (pihak Houthi) manfaat dari keraguan dan menunjukkan tahan diri, tetapi inidikator-indikator awal tak menjanjikan," kata sumber koalisi itu yang tak bersedia disebut namanya.

"Kalau PBB ... terlalu lama untuk masuk ke arena itu, mereka akan kehilangan peluang dan perjanjian Stockholm tak akan berfungsi."

Tiga warga di Sanaa, ibu kota Yaman, mengatakan kepada Reuters bahwa koalisi melancarkan serangan-serangan udara atas pangkalan udara al-Dulaimi dekat bandar udara Sanaa pada Rabu.

Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui internasional pada tahun 2014.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, yang hanya mencakup Hudaidah, para pemantau internasional akan ditempatkan di kota itu dan pelabuhan dengan seluruh pasukan bersenjata ditarik dalam kurun waktu 21 hari gencatan senjata.

Editor: Ganet Dirgantara

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018