Jakarta (ANTARA News) - Juliana Moechtar, istri  gitaris band Seventeen Herman Sikumbang mengaku dia baru menyadari ada beberapa kejadian bersama suaminya yang kini dianggapnya sebagai firasat akan kepergian suaminya.

“Terakhir komunikasi Sabtu pagi. Jadi selama dua hari itu kita memang quality time banget sekeluarga. Hari Kamisnya kita jalan-jalan sekeluarga, saya bilang ‘Papa besok sudah berangkat, Mama lagi break syuting. Yuk jalan yuk ke mal,’ sampai malam kita ngobrol. Dia pengen sate dan air jahe yang selama ini dia enggak mau tapi malam itu mau karena sedang enggak enak badan,” kata Juliana saat ditemui di kediaman Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di kompleks DPR Kalibata, Jakarta Timur, Minggu malam.

Juliana mengisahkan suaminya malam itu berperilaku berbeda karena menginginkan perhatian lebih dari Juliana.

“Katanya sudah yuk jangan main HP lagi, kita ngobrol. Dan malam itu benar kita ngobrol sampai larut malam. Dia cerita tentang anak-anak, cerita terus. Dia cerita apa yang harus dia selesaikan, ini kan tahun penerimaan siswa baru ya, dia cerita  anak-anak harus sekolah di sini sini ya. Jadi dia memang menyelesaikan apa yang harus dia selesaikan. Kita bercanda-canda malam itu. Dia joget-joget, anak-anak joget-joget,” kata Juliana sambil menahan air mata.

Juliana juga menceritakan sebelum Herman pergi, suaminya itu memeluknya cukup lama berbeda dari biasanya.

“Ini dia meluk lama sampai saya bilang wangi banget sih, wanginya enak. Dia peluk dia kasih tangan dia cium anak, sampai depan pintu masih ngeliatin aja seperti udah pertanda,” katanya.

Herman yang merupakan caleg DPR RI dari PKB dapil Maluku Utara nomor urut 2 itu meninggalkan  istri dan dua orang putra berusia enam dan lima tahun.

Jenazah Herman disemayamkan di kediaman Karding sebelum besok diterbangkan ke Ternate, Maluku Utara, tempat kelahirannya untuk dimakamkan.

Baca juga: Gitaris Seventeen yang tewas terseret tsunami adalah caleg PKB

Baca juga: Band Seventeen minta tidak sebarkan foto dari lokasi

Baca juga: Sebagian penonton konser Seventeen di Tanjung Lesung jadi korban tsunami


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018