Khartoum, Sudan (ANTARA News) - Militer Sudan kembali menyampaikan dukungan buat Presiden Omar Al-bashir, yang menghadapi masalah, di tengah protes jalanan sehubungan dengan kenaikan harga dan kurangnya komoditas dasar.

Di dalam satu pernyataan baru-baru ini, militer Sudan mengatakan seluruh pasukan regulernya mendukung pemimpin negeri tersebut.

"Angkatan Bersenjata menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata mendukung pemimpinnya dan keinginannya dalam memelihara prestasi bangsa serta keamanan bangsa, keselamatan dengan darah, kehormatan dan asetnya," kata pernyataan militer yang dikutip oleh kantor berita Sudan, SUNA.

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah laporan bahwa sebagian perwira senior militer telah bergabung dengan pemrotes di Kota Besar Atbara, Gadaref dan Port Sudan, kata Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.

Beberapa negara bagian Sudan telah diguncang oleh protes sehubungan dengan kenaikan harga, inflasi dan berlipatnya harga roti.

Meskipun perkiraan resmi menyebutkan jumlah korban jiwa akibat protes sebanyak delapan orang, kelompok oposisi mengatakan sedikitnya 22 orang telah tewas dalam kerusuhan itu.

Pada Ahad (23/12), protes meletus di Omdurman, kota kembar Ibu Kota Sudan, Khartoum, dan Negara Bagian Kordofan Selatan serta Utara.

Beberapa saksi mata mengatakan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan penggemar klub sepak bola yang berpawai di pusat kota Khartoum setelah pertandingan sepak bola dan meneriakkan slogan yang menentang Presiden Omar Al-Bashir --yang telah memangku jabatan sejak 1989.

Pemerintah Sudan telah mengumumkan keadaan darurat dan larangan orang keluar rumah di sejumlah provinsi sehubungan dengan protes tersebut, sementara para pejabat pemerintah menuduh Israel bersekongkol dengan kelompok gerilyawan untuk menyulut kerusuhan di Sudan.

Sudan, negara dengan 40 juta warga, telah berjuang untuk pulih dari kehilangan tiga-perempat hasil minyaknya --sumber utama penghasilan luar negerinya-- ketika Sudan Selatan memisahkan diri pada 2011.

Penyunting: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018