Rabat, (ANTARA News) - Sebanyak 19 orang telah ditangkap terkait pembunuhan dua wanita Skandinavia pekan lalu di Pegunungan Atlas, Maroko, kata satu sumber keamanan pada Senin (24/12).

Mereka mencakup empat tersangka utama dalam kejahatan itu dan 15 orang lain dituduh memiliki kaitan dengan terduga pembunuh tersebut, kata sumber itu kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Louisa Vesterager Jespersen, 24 tahun, dari Denmark, dan Maren Ueland, 28 tahun, dari Norwegia ditemukan tewas pada 17 Desember dekat desa Imlil pada rute menuju Toubkal, puncak tertinggi di Afrika Utara dan tempat tujuan wisata untuk panjat gunung.

Empat tersangka utama yang berusia 25 tahun dan 30 tahun, telah berjanji setia kepada ISIS dalam satu video yang dibuat tiga hari sebelum mayat-mayat itu ditemukan, tapi tanpa menyetujui aksi ini sebelumnya dengan kelompok asing apa pun, kata Boubker Sabik, juru bicara polisi dan intelijen dalam negeri di saluran 2M TV yang dikelola negara pada Ahad.

Ia melukiskan empat orang tersebut melakukan kejahatan tidak berkoordinasi dengan ISIS. Peralatan elektronik, senapan berburu yang tak terdaftar, pisau-pisau dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat bom ditemukan dalam razia polisi.

Dibandingkan dengan negara-negara di Afrika Utara, Maroko relatif mendapat serangan-serangan militan. Serangan paling terbaru terjadi pada April 2011, ketika 17 orang tewas dalam pemboman satu rumah makan di Marrakesh. Maroko membongkar sel-sel militan yang merencanakan serangan-serangan di negara itu.

Baca juga: Maroko terapkan peraturan baru guna perangi kekerasan terhadap perempuan
Baca juga: Maroko putuskan hubungan dengan Iran


Rdaktur: Mohammad Anthoni

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018