Jerusalem, (ANTARA News) - Seorang menteri Israel telah mengeluarkan komentar yang tidak memalukan dan merendahkan operasi anti-teror yang mungkin dilancarkan oleh Turki di Suriah dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Saya harap mereka (orang Kurdi) akan menang dalam perang mereka melawan Turki. Saya harap masyarakat internasional akan mencegah Ergodan membantai orang Kurdi," kata Jerusalem Post, yang mengutip Menteri Kehakiman Ayelet Shaked, pada 23 Desember.

Shaked merujuk kepada operasi kontra-teror yang direncanakan Turki terhadap gerilyawan YPG/PKK di sisi timur Sungai Eufrat di Suriah.

Sejak 2016, Ankara telah melancarkan dua operasi militer serupa di Suriah Utara.

Menteri Israel tersebut juga mengatakan penarikan tentara AS dari Suriah "tidak membantu Israel dan memperkuat Erdogan", demikian laporan Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Baca juga: Suku Arab di Suriah bergerak setelah Trump putuskan tarik pasukan
Baca juga: Oposisi Suriah perkuat garis depan


Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan semua pasukan AS di Suriah untuk meninggalkan negara Arab itu, dan mengatakan kekalahan Da`esh adalah satu-satunya alasan AS untuk terlibat di Suriah, yang terlibat perang saudara.

Itu bukan pertama kali Shaked mengeluarkan pernyataan yang provokatif, sebab ia pernah mengeluarkan pernyataan ofensif seperti yang dikeluarkan oleh mantan penasehat perdana menteri Israel terhadap keluarga Palestina yang gugur pada 2014.

"Di belakang setiap pelaku teror berdiri puluhan lelaki dan perempuan, tanpa mereka ia tak bisa terlibat dalam aksi teror. Mereka semua adalah petempur musuh, dan darah mereka mestinya berada di kepala mereka semua. Sekarang ini juga meliputi ibu para syuhada, yang mengirim mereka ke negara dengan bunga dan kecupan. Mereka mesti mengikuti putra mereka, tak ada yang lebih adil. Mereka mesti pergi, seperti juga halnya dengan rumah fisik tempat mereka membesarkan ular. Jika tidak, makin banyak ular kecil akan dibesarkan di sana," kata Shaked di dalam pernyataan di Facebook pada 2014, ketika menjadi anggota Parlemen.

Pernyataan itu yang menentang rakyat Palestina tersebut dikeluarkan oleh Uri Elitzur, mantan penasehat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada 2015, Netanyahu mengangkat Shaked sebagai Menteri Kehakiman, tindakan yang dipandang sebagai hadiah atas posting Facebook yang Shaked sebarkan.

Baca juga: Trump dan Erdogan perkuat hubungan di tengah ketegangan
Baca juga: Turki perkuat pasukan militer di perbatasan dengan Suriah

 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018