Lampung Selatan (ANTARA News) - Sebagian warga Pulau Sebesi di Kabupaten Lampung Selatan tidak mau dievakuasi, memilih tetap tinggal di pulau untuk menjaga harta benda meski harus menghadapi potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi menyusul tsunami yang pada 22 Desember melanda kawasan Selat Sunda termasuk Lampung Selatan.

"Warga di dua pulau yaitu Sebesi dan Sebuku hampir mencapai 3.000-an. Yang baru dievakuasi sebanyak 1.616, jadi sisanya masih bertahan dengan alasan tidak ingin meninggalkan rumah dan menjaga harta bendanya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan I Ketut Sukerta saat dihubungi melalui teleponnya di Lampung Selatan, Rabu malam (26/12).

Ketut mengatakan BPBD sudah berkoordinasi lagi dengan Sekretaris Desa Pulau Sebesi untuk membujuk warga yang enggan dievakuasi.

"Alhamdulillah setelah kami koordinasi, rencana besok warga akan kembali dievakuasi," kata dia menerangkan.

Humas Kantor SAR Lampung Deny Kurniawan juga mengatakan bahwa masih ada warga Pulau Sebesi yang belum mau dievakuasi.

"Saya dapat informasinya bahwa masih ada warga di Pulau Sebesi. Mereka tidak ingin dievakuasi," kata dia.

Warga Sebesi dan Sebuku sebagian sudah dievakuasi ke Kota Kalianda di Lampung Selatan guna mengantisipasi kemungkinan bencana kembali terjadi setelah tsunami Selat Sunda.

Mereka tiba di Pelabuhan Bakauheni pada Rabu siang, kemudian dibawa menggunakan bus menuju Lapangan Tenis Indoor Kalianda Lampung Selatan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sudah mengimbau warga yang tinggal di kawasan pesisir Selat Sunda menjauhi wilayah pantai mengingat ada kemungkinan tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12) berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

"Untuk warga di sekitar Selat Sunda diimbau jangan berada di laut dan jauhi pantai...," katanya pada Minggu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyampaikan imbauan serupa.

"Karena erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi, maka dimungkinkan tsunami susulan masih akan ada. Oleh karena itu, masyarakat diminta menjauhi pantai untuk mengantisipasi tsunami susulan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Yogyakarta, Minggu.

Baca juga:
BMKG imbau warga pesisir Selat Sunda jauhi pantai
1.500 warga Pulau Sebesi dan Sebuku dievakuasi

BPBD sebut masih ada 1.300-an warga di Pulau Sebesi
 

Pewarta: Triono Subagyo, Damiri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018