Jakarta (ANTARA News) - Seseorang yang sedang berlibur dengan nyaman cenderung tidak akan memantau sesuatu dengan hati-hati sebagaimana biasanya, termasuk pada ponsel pintar dan tablet mereka.

Risiko berpisah dengan gawai favorit sangat besar selama liburan. Bahkan ada kemungkinan, jika terdapat perangkat yang dicuri atau hilang.

Namun, dikutip dari keterangan tertulis Kaspersky Lab, Kamis, pelaku kejahatan siber dapat memperoleh akses ke informasi berharga tanpa harus melakukan kontak fisik pada ponsel pintar seperti mengeluarkannya dari kantong pemilik.

Banyak para karyawan dalam masa liburannya menggunakan Wi-Fi publik yang mungkin terlihat aman tetapi melibatkan risiko lebih besar, seperti pemantauan yang dilakukan melalui udara dan mencegat data.

Hal yang sama juga mungkin dapat terjadi pada pengisi daya USB di bandara dan tempat-tempat umum lainnya. Pengisi daya USB juga dapat digunakan untuk mencuri data dari perangkat dan menginfeksinya dengan perangkat lunak berbahaya, seperti spyware.

Agar liburan aman dari risiko kebocoran data, Kaspersky Lab menyarankan agar selalu menjaga informasi pribadi seperti seperti korespondensi, foto, detail kartu bank dengan cara-cara sederhana seperti enkripsi data, otentikasi dua faktor, dan kata sandi yang kuat.

Kaspersky Lab juga menekankan bahaya menggunakan Wi-Fi publik, namun hal itu dapat diakali dengan menjadikannya lebih aman dengan acara menggunakan VPN, misalnya.

Kaspersky Lab juga menganjurkan untuk melakukan pengisian daya ponsel pintar pada stop kontak yang tidak melalui USB.

Baca juga: Malware Trojan tertinggi pada 2018

Baca juga: Malware IoT di H1 2018 meningkat tiga lipat

Baca juga: Studi: 75 persen pura-pura sibuk dengan ponsel untuk hindari interaksi

Baca juga: Passwords Anda dicuri, lacak dengan Firefox Monitor

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018