Jakarta (ANTARA News) - Tesla Inc telah mendaftarkan perusahaan leasing (sewa guna usaha) finansial di China, sebuah layanan pendaftaran registrasi bisnis lokal, dalam upaya terbaru produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu mempercepat dorongannya ke China.

Dilansir Reuters, Kamis (27/12), pabrikan mobil yang berbasis di California serta dipimpin oleh Chief Executive miliarder Elon Musk itu telah membuka unit leasing finansial di zona perdagangan bebas di Shanghai dengan modal terdaftar sebesar 30 juta dolar AS, menurut Sistem Publisitas Informasi Perusahaan Nasional China.

Ruang lingkupnya meliputi leasing dan konsultasi, kata dokumen itu, yang mendaftarkan Zhu Xiaotong sebagai perwakilan hukum perusahaan. Zhu sendiri merupakan bos Tesla di China.

Baca juga: Di China, harga Tesla turun hingga 26 persen

Baca juga: Tesla beli tanah di China untuk dirikan pabrik Gigafactory


Tesla menolak berkomentar mengenai hal ini.

Tesla juga telah membuka proses tender untuk membangun Shanghai Gigafactory, dan setidaknya satu kontraktor sudah mulai membeli bahan untuk membangun pabrik tersebut, Reuters melaporkan awal bulan ini.

Pabrik senilai 2 miliar dolar itu menjadi yang pertama bagi Tesla di China, menandai taruhan besar oleh pembuat kendaraan listrik asal Amerika Serikat itu untuk meningkatkan kehadirannya di pasar mobil terbesar di dunia, di mana mereka menghadapi meningkatnya persaingan dari sejumlah pembuat kendaraan listrik dalam negeri dan perusahaannya. Pendapatan mereka telah anjlok oleh kenaikan tarif impor Amerika Serikat.

Baca juga: Elon Musk perkenalkan terowongan pertamanya di Los Angeles

Baca juga: Tesla mulai produksi di China tahun depan
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018