Jakarta (ANTARA News) - Musisi Dian Pramana Poetra menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker darah. Seperti apa penyakit kanker darah itu? 

Seperti dilansir laman WebMD, gejala jika seseorang terkena kanker darah biasanya perlahan, sehingga mungkin tak dia sadari. Bahkan beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali.

Penyakit ini memiliki beberapa jenis, salah satunya leukemia. Penyakit ini menyebabkan tubuh Anda memproduksi sel darah putih di luar kendali dan hidup lebih lama dari yang seharusnya. Sel darah putih ini tidak membantu tubuh Anda melawan infeksi, seperti dalam keadaan normal. 

Saat seseorang menderita leukemia, dia bisa tiba-tiba merasa sangat sakit, seperti terserang flu. Petunjuk pertama mungkin dari hasil tes darah yang menunjukkan tanda abnormal. 

Sel-sel kanker dapat menumpuk di kelenjar getah bening, amandel, hati dan limpa sehingga membuat organ-organ itu membengkak. Penderita bisa merasa ada benjolan di leher atau ketiak. Jika sel kanker tumbuh di sumsum tulang, terkadang menyebabkan nyeri tulang.

Jenis kanker lain ialah limfoma yang menyebabkan tubuh membuat limfosit tumbuh di luar kendali dan membuat penderitanya lebih sulit melawan infeksi. Kelenjar getah bening yang bengkak adalah tanda utama limfoma. 

Penderita biasanya mendapati benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Kelenjar getah bening dapat menekan organ-organ dan menyebabkan batuk, sesak napas, atau nyeri di dada, perut, atau tulang. 

Limpa mungkin bertambah besar, membuat penderita merasa kenyang atau kembung. Beberapa tanda umum limfoma adalah demam, bekeringat di malam hari, merasa lelah, berat badan turun dan kulit gatal. 

Jenis kanker darah lain yakni multiple myeloma yang menyebabkan sumsum tulang membuat sel plasma tumbuh di luar kendali. Sel kanker melepaskan bahan kimia ke dalam darah yang dapat melukai organ, jaringan, menganggu pertumbuhan dan penyembuhan tulang. 

Nyeri tulang merupakan tanda paling umum multiple myeloma. Nyeri ini serius dan berlangsung lama, biasanya terasa di punggung atau tulang rusuk. 

Kerusakan di tulang belakang dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri atau lemah pada kaki, kesemutan di lengan dan hilangnya kontrol usus atau kandung kemih.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018