London (ANTARA News) – Diva Indonesia Ruth Sahanaya yang dikenal dengan lagunya "Kaulah Segalanya" bersama penyanyi legendaris melalalui lagu "Teluk Bayur", Erni Djohan, pada Sabtu malam memukau lebih dari 700 undangan di Malam Indonesia (Nuit Indonesienne) Jenewa, Swiss. Acara yang juga bertujuan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI sekaligus penggalangan dana bagi korban gempa di Sumatera itu diadakan Perwakilan Tetap RI Jenewa bekerjasama dengan masyarakat Indonesia, serta disponsori PT Pertamina, PT Bio Farma, PT. Indosat dan PT Jarum, yang digelar di gedung Theater Forum Meyrin, Jenewa, demikian Sekretaris Kedua Perwakilan Tetap RI (PTRI) Jenewa, Yasmi Adriansyah, dalam keterangannya kepada ANTARA News di London, Minggu. Menurut Yasmin Adriansyah, selain Ruth Sahanaya dan Erni Djohan juga turut menghibur penyanyi Tia AFI dan Nina Warna, serta dalam acara yang diawali dengan buka puasa bersama itu hadir tidak saja warga Indonesia yang ada di Jenewa, tetapi juga dari berbagai penjuru Swiss dan Prancis. Dubes/Wakil Tetap RI di Jenewa, Dr. Makarim Wibisono, dalam sambutannya mengatakan bahwa terselenggaranya Malam Indonesia merupakan kerjasama yang baik berbagai elemen masyarakat Indonesia, baik yang ada di luar negeri maupun di tanah air, dalam rangka menggalang solidaritas sosial sekaligus mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri. Pada malam itu, Ruth Sahanaya tampil memukau dengan lagu-lagu hit-nya yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia di luar negeri seperti"Kaulah Segalanya", "Pesta", "Tak Kuduga", dan "Memori". Tembang-tembang sangat indah dilantunkan oleh Ruth yang di tanah air dinobatkan sebagai salah satu Diva Indonesia. Sementara itu, Tia AFI dan Nina Tamam Hussein tampil dinamis dengan lagu-lagu populer, seperti "Aku Makin Cinta", "Masih Ada", "Ya ya ya", "Terlena" dan "Bilakah Kau Pulang", sedangkan Ernie Djohan menghanyutkan penonton kembali ke alam kenangan manis Indonesia di era 1980an dengan tembang-tembang legendarisnya "Teluk Bayur" dan "Kau Selalu di Hatiku". Menurut Yasmin, sejumlah penonton menyampaikan bahwa penampilan artis-artis tersebut telah menimbulkan kerinduan yang semakin dalam terhadap tanah air Indonesia. Penampilan para artis ini diiringi oleh musisi terkenal Indonesia Candra Darusman dan Tamam Husein. Selain penampilan artis-artis Ibukota tersebut, acara "Nuit Indonesienne" juga dimeriahkan dengan kesenian tradisional berupa Tarian Pembuka, Kolaborasi Gamelan Jawa "Kyai Gandrung", Tarian "Wira Pertiwi", dan Band Anak-anak yang dibawakan masyarakat dan sahabat-sahabat Indonesia di Jenewa. Pada akhir acara, Dr. Makarim Wibisono mengumumkan hasil penggalangan dana yang terkumpul senilai 2174 Franc Swiss, 110 Euro, dan 350 Bath dan sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang peduli dengan korban gempa Sumatera. Dana tersebut akan dikirimkan melalui saluran resmi di Indonesia dalam waktu yang tidak terlalu lama, demikian Yasmin Adriansyah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007